ABU Nawas suatu hari mendadak jadi tabib. Bermula dari orang-orang mendapati Pangeran yang sedang sakit keras.
Banyak tabib didatangkan ke istana untuk mengobati sang Pangeran, tapi tidak satu pun yang berhasil menyembuhkannya. Akhirnya pihak istana mengadakan sayembara bagi masyarakat.
Siapa saja yang bisa menyembuhkan pangeran akan mendapat hadiah dari Raja. Meskipun bukan seorang tabib, Abu Nawas mengajukan diri dan yakin bisa menyembuhkan pangeran.
"Saya membutuhkan seorang tua yang di masa mudanya sering mengembara ke pelosok negeri," ucap Abu Nawas, dikutip dari nu.or.id, Selasa (5/12/2023).
Orang tua yang diinginkan Abu Nawas pun didatangkan oleh Raja. "Sebutkan satu per satu nama-nama desa di daerah selatan," pinta Abu Nawas kepada orang tua itu.
Ketika orang tua tersebut menyebutkan nama-nama desa bagian selatan, Abu Nawas menempelkan telinganya ke dada sang pangeran. Kemudian Abu Nawas memerintahkan agar menyebutkan bagian utara, barat, dan timur.
Setelah semua bagian negeri disebutkan, Abu Nawas mohon agar diizinkan mengunjungi sebuah desa di sebelah utara. Raja merasa heran. "Kamu didatangkan ke sini bukan untuk berlibur," kata Raja.
Abu Nawas menjelaskan, "Sang pangeran sedang jatuh cinta pada seorang gadis desa di sebelah utara negeri ini."
"Bagaimana kau tahu?" tanya Raja.
"Ketika nama-nama desa di seluruh negeri disebutkan, tiba-tiba degup jantungnya bertambah keras ketika mendengarkan nama sebuah desa di bagian utara negeri ini. Sang pangeran tidak berani mengutarakannya kepada Baginda."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)