Sejarah Jabal Uhud
Ada sebuah peta terpampang di dinding area Jabal Uhud. Peta tersebut kurang lebih menceritakan alur pergerakan Perang Uhud.
Perang ini terjadi pada 15 Syawal tahun 3 Hijriah. Pertempuran terkenal dengan nama Perang Uhud.
Dalam lembah yang berada di kaki Gunung Uhud pernah terjadi sebuah perang dahsyat antara kaum Muslimin yang berasal dari Madinah yang dipimpin Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dengan kaum musyrikin Quraisy dari Makkah.
Soal jumlah pasukan kaum Muslimin yang ikut berperang sangat timpang. Awalnya ada 1.000 orang, tetapi ada sejumlah orang-orang munafik yang ikut perang tersebut mengundurkan diri dan kembali ke Madinah.
Alhasil, total pasukan yang dipimpin Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam berjumlah 700 orang. Sementara musuh terdiri dari 3.000 orang musyrikin Quraisy.
Terjadilah pertempuran hebat. Dalam peperangan tersebut, kaum Muslimin sebenarnya telah meraih kemenangan dan kaum musyrikin lari pontang-panting.
Namun, para pemanah yang berada di atas Gunung Arrimah tergoda melihat barang-barang berharga yang ditinggalkan kaum musyrikin. Akhirnya, para pemanah ini meninggalkan posnya.
Mereka turun dari bukit hingga lupa pesan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam agar tidak pernah meninggalkan bukit tersebut. Semuanya turun, kecuali sang komandan Abdullah bin Jabir dan enam pemanah lainnya.
Alhasil, melihat situasi itu Khalid bin Walid (komandan Quraisy saat itu dan belum masuk Islam) memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam. Pasukan Muslim pun mengalami kekalahan yang tidak sedikit.
Korban dari kaum Muslimin pun berjatuhan. Perang Uhud ini menggugurkan 70 sahabat Nabi Shallallahu alaihi wassallam, termasuk tujuh pahlawan Uhud.
Hal yang paling membuat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam terpukul dan sedih adalah gugurnya sang paman Hamzah bin Abdul Mutholib.