BERIKUT ini penjelasan mengenai arti ucapan Jazakallahu Khairan dan keutamaannya. Jazakallahu Khairan jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka kurang lebih yakni "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan."
Kalimat Jazakallahu Khairan diucapkan seseorang setelah menerima pertolongan atau bantuan dari pihak lain. Dijelaskan dalam hadits shahih berikut:
وَعَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ، فَقَالَ لِفَاعِلهِ : جَزَاكَ اللهُ خَيْراً ، فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ )) .
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya: Jazakallahu Khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan),' maka sungguh ia telah sangat menyanjungnya."
(HR Tirmidzi nomor 2035 dan An-Nasa'i dalam 'Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, 180; juga dari jalur Ibnu As-Sunni dalam 'Amal Al-Yaum wa Al-Lailah: 275; Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, 2:148. Syekh Salim bin 'Ied Al-Hilaly mengatakan sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah)

Dilansir dari Rumaysho.com, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan faedah hadits tersebut, yakni:
1. Kita didorong untuk melakukan kebaikan dan memberikan yang makruf pada sesama Muslim.
2. Diperintahkan membalas kebaikan orang yang telah berbuat baik kepada kita.
3. Jika tidak mampu membalas kebaikan orang yang berbuat baik kepada kita, bisa dengan mendoakan kebaikan untuknya.
4. Karakter seorang mukmin adalah menghargai kebaikan orang lain.
5. Seorang Muslim itu tegas dalam bermualah dengan saudaranya. Maka ia tidak menampakkan apa yang ia tidak mampu lakukan. Ia tidak membebankan diri pada sesuatu yang ia tidak mampu, dan ia tidak merasa puas, jika memang ia tidak diberi.
6. Allah Subhanahu wa Ta'ala mampu melakukan segala hal. Siapa yang lemah dalam suatu hal, maka hendaklah ia meminta tolong kepada Allah Ta'ala karena yang tidak mungkin, bisa diwujudkan oleh Allah Ta'ala.
7. Seorang hamba harus menampakkan rasa fakirnya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
8. Balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala lebih pasti ditunaikan daripada balasan dari manusia. Itulah tanda rahmat Allah Ta'ala kepada hamba.
Dari Jabir bin Abdillah Al Ansahary, ia berkata, "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرْوُفٌ فَلْيُجْزِئْهُ، فَإِنْ لَمْ يُجْزِئْهُ فَلْيُثْنِ عَلَيْهِ؛ فَإِنَّهُ إِذَا أَثْنَى عَلَيْهِ فَقَدْ شَكَرَهُ، وَإِنْ كَتَمَهُ فَقَدْ كَفَرَهُ، وَمَنْ تَحَلَّى بَمَا لَمْ يُعْطَ، فَكَأَنَّمَا لَبِسَ ثَوْبَيْ زُوْرٍ
"Siapa yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya dia membalasnya. Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia memuji orang tersebut, karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya. Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah mengingkari kebaikannya. Seorang yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan atau miliki, seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan." (HR Bukhari dalam Al Adabul Mufrod nomor 215, dishahihkan Syekh Al Albani)
Dalam Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah (5: 322) disebutkan bahwa 'Umar bin Al Khottob radhiyallahu 'anhu berkata:
لو يعلم أحدكم ما له في قوله لأخيه : جزاك الله خيرا ، لأَكثَرَ منها بعضكم لبعض
"Seandainya salah seorang di antara kalian tahu akan baiknya doa 'Jazakallahu Khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)' tentu ia akan terus mendoakan satu dan lainnya."
Dalam Syarh Riyadhis Sholihin, Syekh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah pernah mengatakan:
"Membalas jasa orang lain tergantung pada keadaannya. Bentuk balas budi kadang ada yang dengan memberi yang semisal atau lebih dari itu. Bentuk lainnya bisa pula dengan mendoakannya dan tidak suka bila dibalas dengan materi.
Karena ada orang yang terpandang yang memiliki harta melimpah dan punya kedudukan yang mulia ketika ia memberi hadiah lalu dibalas dengan semisal, ia menganggap itu merendahkannya. Yang ia inginkan adalah doa, maka doakanlah ia.
Terus doakan sampai yakin telah membalasnya. Di antara bentuk doanya adalah mengucapkan Jazakallahu Khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan). Karena kalau didoakan dengan kebaikan, itu sudah menjadi kebahagiaan di dunia dan akhirat."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)