Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Malam Nisfu Syaban?

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 16 Februari 2024 |09:18 WIB
Apa Itu Malam Nisfu Syaban?
Ilustrasi malam Nisfu Syaban. (Foto: Freepik)
A
A
A

APA itu malam Nisfu Syaban? Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Islam atau Hijriah.

Malam Nisfu Syaban disebut juga dengan Lailatul Bara'ah atau malam penuh kesucian. Disebut demikian karena pada malam Nisfu Syaban sering digunakan orang-orang untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Diketahui bahwa bulan Syaban memiliki keistimewaan luar biasa. Dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, "Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban."

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

"Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR An-Nasa'i. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Kemudian ada amalan-amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban. Simak selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah Okezone himpun: 

1. Memperbanyak baca Alquran

Salamah bin Kahil berkata:

كَانَ يُقَالُ شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

"Dahulu bulan Syaban disebut pula dengan bulan membaca Alquran."

وَكَانَ عَمْرٌو بْنِ قَيْسٍ إِذَا دَخَلَ شَهْرُ شَعْبَانَ أَغْلَقَ حَانَوَتَهُ وَتَفْرُغُ لِقِرَاءَةِ القُرْآنِ

"Amr bin Qois ketika memasuki bulan Syaban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Alquran."

Abu Bakr Al Balkhi berkata:

شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ

"Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Syaban saatnya menyiram tanaman dan bulan Ramadhan saatnya menuai hasil." (Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab nomor 92748) 

2. Memperbanyak istighfar

Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia dengan kesehariannya yang bergelimang dosa. Kendati manusia berdosa, Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Maka itu, meminta ampunan dengan cara beristighfar sangat dianjurkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

"Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertobat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali." (HR Bukhari nomor 6307)

Dari Al Aghorr Al Muzanni, yang merupakan sahabat Nabi, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّهُ لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِى وَإِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِى الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

"Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali." (HR Muslim nomor 2702) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement