Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan, Bisa Husnulkhatimah hingga Masuk Surga

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 19 Maret 2024 |11:08 WIB
10 Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadhan, Bisa Husnulkhatimah hingga Masuk Surga
Ilustrasi keutamaan meninggal dunia pada bulan Ramadhan. (Foto: Okezone)
A
A
A

BERIKUT ini dibahas 10 keutamaan meninggal di bulan Ramadhan. Secara khusus tidak ada dalil dalam Alquran atau hadits yang menjelaskan keutamaan meninggal dunia di bulan Ramadhan atau pada waktu tertentu. 

Dilansir Konsultasisyariah.com, diungkapkan bahwa Syekh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan:

وكل حديث ورد في فضل الموت في يوم معين فإنه ليس بصحيح لأن الثواب على الأعمال التي تقع من العبد اختياراً.

Artinya: "Hadits-hadits yang menerangkan keutamaan meninggal di hari tertentu tidak ada yang shahih. Karena pahala seorang bergantung pada amalannya, itulah yang bisa dia usahakan." (http://binothaimeen.net/content/11412)

Namun, Ramadhan adalah waktu yang sangat mulia, penuh keistimewaan seperti diterangkan sebelumnya. Sehingga seorang yang meninggal di waktu mulia seperti ini pertanda baik, Insya Allah, dan penyebab tambahan rahmat untuknya jika kesehariannya dia sebagai orang yang bertakwa serta beramal shalih.

Berikut ini beberapa keutamaan yang mungkin didapat jika meninggal dunia pada bulan Ramadhan, sebagaimana telah Okezone himpun: 

1. Masuk surga

Ada hadits yang menerangkan keutamaan meninggal dunia saat sedang puasa, yakni:

من قال لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن صام يوماً ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة، ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة.

Artinya: "Siapa yang mengucapkan Laa ilaha illallah, dan ia mengucapkannya ikhlas hanya mencari keridhaan Allah dan ia mengakhiri hidupnya dengan itu, maka ia masuk surga.

Siapa berpuasa sehari dan ikhlas karena Allah, serta menutup akhir hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga.

Siapa bersedekah dengan penuh keikhlasan, dan ia mengakhiri hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga." (HR Ahmad nomor 22173, dinilai Shahih oleh Syekh Albani dalam Ahlamul Jana-iz)

2. Husnulkhatimah

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menerangkan tentang husnulkhatimah:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يوفّقه لعملٍ صالحٍ قبل موته

Artinya: "Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan mempekerjakannya."

"Apa yang dimaksud Allah mempekerjakannya ya Rasulullah?" tanya para sahabat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjawab, "Dia dimudahkan untuk beramal shalih sebelum meninggalnya." (HR Ahmad)

3. Mendapat ampunan dosa

Seseorang yang meninggal saat puasa Ramadhan dengan penuh keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka dosa-dosanya akan diampuni. Ini sesuai riwayat dalam hadits Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni." (HR Bukhari dan Muslim) 

4. Meraih pahala besar

Wafat pada bulan Ramadhan bisa mendapat pahala besar. Ini tercantum dalam Alquran Surat An-Nahl Ayat 97. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Artinya: "Barang siapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An-Nahl: 97)

5. Tergolong syahid

Meninggal pada bulan Ramadhan bisa tergolong syahid. Ini seperti tertuang dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Artinya: "Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha'un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing), dan meninggal di jalan Allah." (HR Bukhari)

Puasa Ramadhan termasuk ibadah yang diwajibkan dan termasuk Rukun Islam. Muslim berpuasa berarti di jalan Allah Azza wa Jalla. Ketika wafat dalam keadaan puasa sama saja seperti meninggal di jalan Allah Ta'ala. 

6. Terhindar dari laknat Allah

Orang kafir yang meninggal akan mendapat laknat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sementara Muslim yang wafat pada bulan Ramadhan serta menjalani puasa dapat terhindar dari laknat Allah Ta'ala.

Ini sesuai Surat Al Baqarah Ayat 161:

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَمَاتُوا۟ وَهُمْ كُفَّارٌ أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ ٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." (QS Al Baqarah: 161)

7. Meninggal dalam keadaan takwa

Muslim yang meninggal dunia ketika berpuasa Ramadhan bisa termasuk wafat dalam keadaan takwa. Ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surat Ali Imran Ayat 102:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran: 102)

8. Wafat dalam kondisi suci

Muslim yang meninggal ketika puasa atau melakukan amalan salih pada bulan Ramadhan bisa termasuk wafat dalam kondisi suci.

Salman al Farisi Radhiyallahu 'anhu berkata:

إِنَّ الْأَرْضَ لَا تُقَدِّسُ أَحَدًا وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ

Artinya: "Sesungguhnya tanah suci tidak menyucikan siapa pun. Yang menyucikan manusia adalah amalannya." (Riwayat Imam Malik, 2/796)

9. Amalan puasanya dibalas Allah Ta'ala

Muslim yang meninggal dalam keadaan puasa Ramadhan maka amalan salihnya itu akan dibalas langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu'alai wa sallam bersabda, 'Allah berfirman: Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya'." (HR Bukhari nomor 1761 dan Muslim: 1946)

10. Terhalang dari siksa neraka 

Dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Artinya: "Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka." (HR Ahmad 3: 396. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan hadits tersebut shahih dilihat dari banyak jalan)

Dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Artinya: "Barang siapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun." (HR Bukhari nomor 2840)

Itulah penjelasan mengenai 10 keutamaan meninggal dunia pada bulan Ramadhan. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement