Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hukum Puasa Ramadhan dalam Keadaan Junub

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 21 Maret 2024 |11:41 WIB
Hukum Puasa Ramadhan dalam Keadaan Junub
Ilustrasi hukum puasa Ramadhan dalam keadaan junub. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

HUKUM puasa Ramadhan dalam keadaan junub ternyata masih banyak ditanyakan kaum Muslimin. Apakah puasa Ramadhan yang dijalani tetap sah atau tidak?

Dai muda Ustadz Ady Kurniawan Al Asyrofi mengatakan orang yang junub dan belum mandi wajib hingga waktu subuh maka puasa Ramadhan yang dilakukan tetap sah, namun mengurangi kesempurnaan puasa pada hari tersebut.

Info grafis hikmah puasa Ramadhan. (Foto: Okezone)

Ia mengungkapkan, dalil pokok masalah ini adalah hadits dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu 'anhuma. Mereka menceritakan:

كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ

"Nabi صلى الله عليه وسلم memasuki waktu subuh, sementara beliau sedang junub karena berhubungan dengan istrinya. Kemudian beliau mandi dan berpuasa." (HR Bukhari nomor 1926 dan Tirmidzi: 779)

Imam At-Tirmidzi setelah menyebutkan hadits ini, beliau mengatakan:

وَالعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ العِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَغَيْرِهِمْ، وَهُوَ قَوْلُ سُفْيَانَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ، وَإِسْحَاقَ

"Inilah yang dipahami oleh mayoritas ulama di kalangan para sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم dan yang lainnya. Dan ini merupakan pendapat Sufyan At-Tsauri, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah." (Kitab Sunan At-Turmudzi, 3/140)

Dalam hadits lain, "Dari Aisyah dan Ummu Salamah رضي الله عنهما, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah pagi hari dalam kondisi junub karena jimak. Kemudian beliau mandi dan terus berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim) 

Ustadz Ady mengatakan, Syekh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu menjelaskan bahwa barang siapa di waktu subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya mandi setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya (sah).

"Dengan demikian, hukum puasa dalam keadaan junub adalah tetap sah. Hanya saja, dianjurkan untuk menyegerakan mandi junub agar bisa melaksanakan sholat lima waktu demi menyempurnakan ibadah puasa," beber Ustadz Ady dalam keterangannya yang diterima Okezone, Kamis (21/3/2024).

"Yang membatalkan puasa ialah jika seseorang sengaja melakukan hal-hal yang membuat dirinya junub berhadas besar pada saat sedang berpuasa. Misalnya, berjimak atau berhubungan suami istri pada saat berpuasa," imbuhnya.

Orang yang sedang junub tidak boleh langsung makan dan minum. Lalu bolehkah sahur dalam kondisi junub?

Ketika ada orang junub bangun tidur di pengujung malam, dia berada dalam keadaan harus memilih antara mandi dan sahur, mana yang harus didahulukan? 

Mandi junub tidak harus dilakukan sebelum subuh. Orang boleh mandi junub setelah subuh, dan puasanya tetap sah. Sementara sahur, batas terakhirnya adalah subuh. Seseorang tidak boleh sahur setelah masuk waktu subuh.

Dengan menimbang hal ini, seseorang sebaiknya mendahulukan sahur dan menunda mandi besar. Hanya saja bagi orang yang junub, sebelum makan dan minum dianjurkan agar berwudhu terlebih dahulu.

Hal tersebut sebagaimana keterangan dari Aisyah رضي الله عنها beliau mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلاة

"Apabila Nabi صلى الله عليه وسلم berada dalam kondisi junub, kemudian beliau ingin makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak sholat." (HR Muslim nomor 305)

"Ayo lebih semangat lagi menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima segala amal ibadah kita. Aamiin yaa rabbal alamin. Barokallahu fiikum," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement