Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

3 Tips Mudah agar Jamaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci

Hantoro , Jurnalis-Jum'at, 10 Mei 2024 |17:10 WIB
3 Tips Mudah agar Jamaah Haji Terhindar dari Heat Stroke di Tanah Suci
Ilustrasi tips jamaah haji terhindar dari heat stroke di Tanah Suci Makkah. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DOKTER memberi tips mudah agar para jamaah haji Indonesia terhindar dari heat stroke ketika beribadah di Tanah Suci Makkah. Dilaporkan suhu di Arab Saudi pada musim haji diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius. Jamaah haji pun diimbau dapat beradaptasi supaya tidak mengalami heat stroke. 

Heat stroke atau serangan panas adalah bentuk hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat stroke ditandai dengan peningkatan suhu tubuh yang tidak normal serta gejala fisik yang menyertainya, termasuk perubahan fungsi sistem saraf. 

Info grafis rencana perjalanan haji 2024. (Foto: Kemenag.go.id)

"Jamaah haji, khususnya lansia, sebaiknya sudah mempersiapkan kondisi dan menjaga serta meningkatkan kesehatan dirinya, terlebih sebelum melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, termasuk juga harus mengenali kondisi gejala heat stroke," jelas Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daker Madinah Dokter Leksmana di Jakarta, Senin 6 Mei 2024.

"Sebab, gejala heat stroke jika tidak segera ditindaklanjuti dapat berdampak buruk pada kesehatan jamaah," sambungnya seperti dikutip dari Kemenag.go.id.

Menurut pria yang akrab disapa dr Leks ini, cuaca panas dapat mengganggu kesehatan jamaah haji. Gejalanya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus, dan rusaknya permukaan kulit. 

Guna menghindari hal itu, dr Leks berbagi sejumlah tips berikut:

1. Banyak minum air putih, tanpa harus menunggu haus. Upayakan meminum 3 sampai 4 liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari.

"Minum air putih yang banyak, hindari meminum air kopi atau teh, apalagi yang mengandung gula," tambah dr Leks.

2. Menyemprot wajah dengan air bersih untuk mengurang panas di kulit.

3. Menggunakan alat pelindung diri apabila melakukan aktivitas di luar hotel atau penginapan. Misalnya, payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya (sunscreen), dan masker medis untuk menjaga kelembapan aliran napas.

"Jangan lupa pakai baju longgar dan nyaman untuk dapat mencegah naiknya suhu tubuh, berlindung dari sengatan matahari langsung, dan istirahat yang cukup," ujarnya.

Kepada jamaah haji lansia, dr Leks berpesan untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan kepada dokter yang biasa menanganinya. Sehingga, dapat diketahui tindakan seperti apa yang dapat dilakukan.

"Mintakan saran dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk juga olahraga ataupun aktivitas fisik yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan," imbaunya.

"Jamaah juga harus membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan. Sebab, dikhawatirkan obat-obatannya yang dibutuhkan tidak termasuk dalam list obat yang disiapkan tim kesehatan," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement