KENAPA lantai Masjidil Haram tidak panas di siang hari? Masjid Al Haram di Kota Makkah adalah salah satu tempat paling suci bagi umat Islam. Maka itu, masjid ini memiliki keajaiban yang sering membuat kaum Muslimin terkesima saat mengunjunginya.
Salah satunya adalah lantai marmer Masjidil Haram yang tetap dingin dan sejuk meskipun cuaca di luar sangat panas. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Berikut ini jawabannya, sebagaimana telah Okezone himpun:
Penggunaan Marmer Thassos
Alasan utama mengapa lantai Masjidil Haram tetap sejuk adalah penggunaan material marmer berjenis Thassos. Lantai Masjid Al Haram dilapisi dengan marmer jenis ini yang berasal dari Pulau Thassos di Yunani.
Marmer ini terkenal karena kemampuannya untuk tetap sejuk meskipun terkena sinar matahari langsung. Marmer Thassos memiliki daya serap panas yang sangat rendah dan mampu memantulkan cahaya dengan baik, sehingga tidak menyimpan panas.
Marmer tersebut juga memiliki kemampuan menyerap kelembapan udara pada malam hari. Hal ini membantu marmer tetap dingin sepanjang hari, bahkan ketika suhu di Makkah mencapai 50 derajat Celsius.
Muhammad Kamal Ismail, arsitek yang merenovasi Masjidil Haram, memang sengaja menggunakan marmer jenis ini. Ia ingin memastikan kenyamanan para jamaah yang beribadah di masjid suci ini.
Guna memastikan lantai tetap sejuk, Marmer Thassos di Masjidil Haram diganti secara berkala. Ini memastikan bahwa marmer yang digunakan selalu dalam kondisi terbaik untuk memantulkan panas dan menyerap kelembapan.
Itulah penjelasan ringkas mengenai penyebab lantai Masjidil Haram tidak panas meski pada siang hari. Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)