PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkirakan nilai transaksi ekonomi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-30 Tahun 2024 menembus angka Rp1,1 triliun.
Sektor ekonomi yang tersentuh dari gelaran MTQ 2024 meliputi hunian hotel dan penginapan, jasa transportasi, destinasi wisata, hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Secara keseluruhan, seperti hotel, transportasi udara dan darat, destinasi wisata, toko oleh-oleh, katering, warung makan, jasa penyelenggara MTQN, hingga kehadiran artis dan ustadz kondang, mencapai nilai transaksi hingga Rp1,1 triliun terhitung mulai dari persiapan hingga MTQ selesai," ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Provinsi Kaltim Heni Purwaningsih, Senin 16 September 2024, dilansir Kemenag.go.id.
Ia mengatakan, pelaku UMKM menjadi salah satu pihak yang paling sering berpartisipasi dalam setiap event. Di MTQ 2024, pameran diikuti 200 stan UKM outdoor dan 112 UKM indoor yang telah lulus seleksi serta mengantongi sertifikat halal.
"Sertifikat halalnya dipajang di setiap stan sebagai jaminan kepada pengunjung," bebernya.
Dirinya menambahkan, kendati demikian tidak semua stan diisi pelaku UMKM yang melakukan transaksi jual beli. Sebagian dari stan tersebut justru berfungsi sebagai sarana pelayanan masyarakat dan pusat informasi serta publikasi.
Selain itu, ada 21 stan dari lembaga pendidikan (SMA/sederajat) yang menampilkan produk hasil karya siswa, seperti makanan, minuman, fashion, dan kerajinan tangan. Nilai transaksi dari seluruh stan indoor dan outdoor di Convention Hall Samarinda mencapai Rp6 miliar.
"Dengan keseluruhan pengunjung dalam dan luar daerah pada Pawai Ta'aruf, seminar, lomba, pameran, hingga hiburan, sekitar lebih dari 500.000 orang," paparnya.