Kemudian lebah itu terbang mencari persediaan makanan. Lebah penggali ini sangat ahli dalam memburu serangga tertentu seperti belalang dan ulat sebagai makanannya.
Dalam memburu mangsanya, lebah penggali memiliki cara yang tidak biasa. Dia tidak membunuh mangsanya, tetapi membiusnya dengan jarum penyengat yang dimiliki.
Lebah ini kemudian membawa mangsanya ke tempat yang aman. Sesampai di tempat yang dituju, ia meletakkan telurnya di atas tubuh mangsa yang masih segar dan terbius itu.
Mangsa tersebut merupakan makanan yang cukup bagi larva yang akan keluar dari telur lebah. Setelah menyiapkan tempat dan makanan untuk larvanya, induk lebah segera menutup pintu masuk lubang menggunakan debu dan kerikil dengan sangat hati-hati.
Lalu induk lebah tersebut mengambil batu dan memecahnya dan menggunakan pecahan itu untuk meratakan tempat masuk lubang.
Pada tahap akhir, ia mengatur debu yang menutupi pintu masuk lubang sedemikian rupa dengan kaki-kakinya yang bergerigi sehingga sempurnalah upaya untuk menghilangkan jejak lubang.
Dengan demikian, lubang itu kini benar-benar tersamarkan. Namun, lebah penggali tidak berhenti sampai di situ. Dia menggali lubang-lubang palsu di beberapa tempat di dekat lubang yang asli untuk mengelabui pemangsa.
Adapun makanan (mangsa) yang dipendam di dalam lubang akan cukup untuk dimakan oleh larvanya (anak-anak lebah) sejak ia keluar dari telur hingga anak-anak lebah itu menjadi serangga sempurna yang mampu keluar dari lubang tersebut untuk melihat dunia luar.
Lebah-lebah kecil yang keluar dari telur itu selamanya tidak akan mengenal induk lebah tersebut. Namun si induk lebah tetap mau menyediakan tempat tinggal yang aman dan makanan yang cukup, walau harus berjuang menghadapi beragam kesulitan.
Semua itu merupakan tindakan seorang ibu yang penuh pengorbanan, keikhlasan, cinta kasih, dan kelembutan. Pengorban induk lebah untuk anak-anaknya ini bisa dijadikan pelajaran bagi umat manusia untuk rela berkorban bagi anak-anaknya yang merupakan amanah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)