Islam memberikan beberapa cara untuk mencegah ketindihan, di antaranya:
Membaca doa tidur adalah amalan yang penting. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ
Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.” (HR. Bukhari, no. 7394)
Selain Ayat Kursi, disarankan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebelum tidur. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca tiga surat terakhir dari Alquran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) setiap malam, maka Allah akan melindunginya dari segala keburukan." (HR. Tirmidzi, no. 2902)
Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidur menghadap ke kanan. Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Berbaringlah di sisi kananmu ketika tidur." (HR. Bukhari, no. 247, dan Muslim, no. 2710)
Tidur di waktu tertentu, seperti setelah Subuh atau menjelang Maghrib, tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini dianggap membuka peluang gangguan makhluk halus.
Ketindihan dalam Islam tidak hanya dipandang sebagai fenomena fisik, tetapi juga sebagai bentuk gangguan spiritual yang dapat dicegah dengan menjaga adab tidur.
Membaca zikir, menjaga kebersihan tempat tidur, dan berwudhu sebelum tidur adalah langkah-langkah yang dianjurkan dalam Islam untuk melindungi diri dari gangguan setan.
Semoga dengan mengamalkan adab-adab ini, tidur dapat menjadi lebih tenang dan dalam perlindungan Allah SWT. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)