Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Ternyata Punya Kaligrafi Arab Khas Nusantara Hasil Akulturasi

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 31 Januari 2025 |11:48 WIB
Indonesia Ternyata Punya Kaligrafi Arab Khas Nusantara Hasil Akulturasi
Indonesia Ternyata Punya Kaligrafi Arab Khas Nusantara Hasil Akulturasi (Dok Kemenag)
A
A
A

"Seni kaligrafi juga bisa diajarkan ke anak-anak dengan metode yang lebih cocok untuk mereka, seperti warna-warni," kata Pengasuh Pesantren Kaligrafi Lemka Sukabumi ini.

Di sisi lain, Kaveh Teymouri menceritakan kaligrafi Arab mendapatkan apresiasi Tinggi di Iran. Salah satu gaya yang populer adalah gaya Nasta'liq dengan huruf-huruf yang lentur. Masyarakat Iran sangat menghargai kaligrafi Islam karena digunakan untuk menuliskan Alquran. 

"Kaligrafi Islam juga menyambungkan semangat berkesenian dari berbagai wilayah dunia Islam, seperti pertemuan kita sekarang," katanya.

Menurut Makmur Harun, kaligrafi Arab di Malaysia tidak saja terkait ornamen keagamaan, tetapi juga bersifat fungsional untuk menuliskan informasi sehari-hari. Ekspresi kaligrafi dapat berwujud dalam macam-macam bentuk, seperti naskah,
ornamen dekorasi, masjid, atau di sekolah.

3. Road to Festival Istiqlal ke-3

Selain seminar tentang kaligrafi, Kemenag di ajang MTQ Internasional ini juga menggelar Pameran Kaligrafi dan Workshop Kaligrafi Nasta’liq, bekerja sama dengan Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka). Pameran Kaligrafi menghadirkan puluhan karya para maestro kaligrafi Arab di Tanah Air dan mancanegara, juga karya para juara lomba kaligrafi, baik di Tingkat nasional maupun internasional. Workshop Kaligrafi Nasta’liq dipandu maestro kaligrafi asal Iran Kaveh Teymouri, diikuti ratusan santri Pesantren Kaligrafi Lemka, termasuk santri asal negara Oman, dan mahasiswa sejumlah perguruan tinggi di Jakarta.

“Ini adalah rangkaian dari peringatan 40 tahun perjalanan Lemka yang akan berpuncak pada penulisan Mushaf Nusantara oleh 300-an kaligrafer, ditulis secara serentak dari seluruh Indonesia dalam waktu 12 jam saja. Seminar, pameran dan workshop kaligrafi ini juga bagian dari Road to Festival Istiqlal ke-3 yang diinisiasi Pak Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar,” ungkap Didin Sirojuddin.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement