Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Kegiatan Baik yang Dilakukan Ketika Nisfu Syaban, Ini Daftarnya

Dandi Muhammad Hanif , Jurnalis-Selasa, 11 Februari 2025 |11:31 WIB
8 Kegiatan Baik yang Dilakukan Ketika Nisfu Syaban, Ini Daftarnya
8 Kegiatan Baik yang Dilakukan Ketika Nisfu Syaban, Ini Daftarnya (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Nisfu Syaban merupakan malam yang istimewa dalam kalender Islam. Malam ini jatuh pada pertengahan bulan Syaban, tepatnya tanggal 15. Banyak umat Muslim meyakini Nisfu Syaban adalah malam penuh berkah ketika Allah SWT membuka pintu ampunan dan rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, banyak amalan baik yang bisa dilakukan untuk meraih keberkahan malam Nisfu Syaban. 

Berikut beberapa kegiatan yang dianjurkan:

1. Perbanyak Sholat Sunnah

Sholat sunnah menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Beberapa sholat sunnah yang dapat dilakukan antara lain:

•    Sholat Taubat: Dua rakaat salat untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
•    Sholat Hajat: Dua atau empat rakaat salat untuk memohon terkabulnya suatu hajat.
•    Sholat Tasbih: Salat yang dianjurkan untuk dibaca dengan bacaan tasbih khusus.

2. Membaca dan Merenungkan Alquran

Membaca Alquran merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, terutama pada malam-malam istimewa seperti Nisfu Syaban.

3. Memperbanyak Doa dan Istighfar

Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai malam pengampunan. Rasulullah SAW bersabda:

يطلع الله عز وجل على خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن  

Artinya: “Allah ‘azza wa jalla melihat (amalan) hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR At-Thabrani).

Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan istighfar, memohon ampun atas dosa-dosa yang telah lalu serta memohon keselamatan dunia dan akhirat.

 

4. Melaksanakan Puasa Sunnah

Selain ibadah malam, puasa di siang hari juga dianjurkan. Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Syaban sebagai persiapan menuju Ramadan. Dalam hadis disebutkan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ الْأَيَّامَ يَسْرُدُ حَتَّى يُقَالَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ الْأَيَّامَ حَتَّى لَا يَكَادَ أَنْ يَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ مِنْ الْجُمُعَةِ إِنْ كَانَا فِي صِيَامِهِ وَإِلَّا صَامَهُمَا وَلَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ لَا تَكَادُ أَنْ تُفْطِرَ وَتُفْطِرَ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قَالَ قُلْتُ يَوْمُ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ قَالَ قُلْتُ وَلَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ   

Artinya, “Rasulullah saw berpuasa beberapa hari berturut-turut, sampai-sampai dikatakan, beliau tidak pernah berbuka. Beliau juga berbuka beberapa hari hingga hampir tidak puasa kecuali dua hari dalam sepekan, yaitu dua hari yang biasa beliau gunakan untuk berpuasa, jika tidak (berpuasa terus menerus), maka beliau akan berpuasa dua hari itu. Tidaklah beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya'ban, Aku bertanya; 'Wahai Rasulullah, engkau berpuasa seakan-akan engkau tidak pernah berbuka dan engkau berbuka seakan engkau tidak berpuasa kecuali dua hari saja, yaitu Senin dan Kamis." Beliau bersabda: "Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang berpuasa." Usamah melanjutkan; kataku selanjutnya; "Dan kami tidak melihat engkau banyak berpusa kecuali di bulan Sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR Ahmad).

5. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan

Bersedekah pada malam Nisfu Syaban dipercaya memiliki keutamaan yang luar biasa. Selain memberikan manfaat bagi orang yang menerima, sedekah juga dapat membersihkan hati dan meningkatkan ketakwaan. Berbagai bentuk sedekah bisa dilakukan, seperti memberikan makanan, pakaian, atau dana untuk mereka yang membutuhkan. Tidak terbatas pada materi, sedekah juga bisa berupa bantuan berupa doa, ilmu, atau waktu. Dalam ajaran Islam, semakin sering kita bersedekah, semakin besar pula pahala yang kita peroleh. Sedekah juga merupakan cara untuk mempererat hubungan antar sesama dan menunjukkan kepedulian kepada lingkungan sekitar.

 

6. Memperbanyak Zikir

Berzikir merupakan salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada malam Nisfu Syaban, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. 

7. Mempererat Silaturahmi

Malam Nisfu Syaban juga menjadi waktu yang baik untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Islam mengajarkan pentingnya menjaga silaturahmi, terutama dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Beberapa cara untuk mempererat silaturahmi antara lain:

•    Meminta maaf kepada orang-orang yang pernah disakiti.
•    Mengunjungi keluarga atau saudara yang sudah lama tidak ditemui.
•    Menghubungi teman lama dan mempererat kembali hubungan persaudaraan.
•    Menghindari permusuhan dan dendam.

8. Muhasabah Diri

Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas keimanan. Pada malam Nisfu Syaban, umat Muslim bisa merenungkan perjalanan hidupnya, menilai sejauh mana ibadah yang telah dilakukan, dan merencanakan langkah-langkah perbaikan ke depan.

Malam Nisfu Syaban merupakan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak ibadah. Berbagai kegiatan baik seperti salat sunnah, membaca Alquran, berdoa, berpuasa, bersedekah, berdzikir, mempererat silaturahmi, dan muhasabah diri bisa dilakukan untuk meraih keberkahan malam tersebut. Wallahualam

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement