Selain itu, pahala puasa diyakini berlipat ganda tanpa batas, terutama saat dilakukan dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).
Salah satu keistimewaan puasa yang jarang disadari adalah doa yang mustajab. Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثةٌ لا تُرَدُّ دَعوَتُهُمُ؛ الإمامُ العادِلُ، والصّائمُ حَتَّى يُفطِرَ، ودَعوَةُ المَظلومِ تُحمَلُ على الغَمامِ وتُفتَحُ لَها أبوابُ السَّماءِ، ويَقولُ الرَّبُّ: وعِزَّتِى لأنصُرَنَّكِ ولَو بَعدَ حينٍ
Artinya, “Tiga golongan yang tidak ditolak doanya: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi yang diangkat oleh Allah di atas awan, dibukakan baginya pintu-pintu langit, lalu Allah berfirman: ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meski setelah beberapa waktu’.” (HR Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan At-Tirmidzi)
Saat berpuasa, terutama menjelang berbuka, adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Dalam momen tersebut, seseorang berada dalam kondisi yang sangat dekat dengan Allah karena telah menahan hawa nafsu dan menjalani ketaatan dengan ikhlas.
Doa yang dipanjatkan saat berbuka memiliki kekuatan yang luar biasa, terutama jika disertai dengan rasa syukur dan tawakal kepada Allah. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, dan menyampaikan segala hajat di waktu-waktu tersebut.
Puasa memberikan kebahagiaan yang tidak ditemukan dalam ibadah lainnya. Rasulullah SAW bersabda:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiaran ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR Muslim).
Kebahagiaan saat berbuka adalah bentuk syukur atas nikmat Allah yang telah memberikan kekuatan untuk menahan lapar dan dahaga seharian penuh. Momen berbuka menjadi saat yang penuh haru dan syukur, terutama ketika dinikmati bersama keluarga dan orang-orang tercinta.