Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kultum Ramadhan: Keutamaan I’tikaf di 10 Malam Terakhir

Dimas Bihar Ulum , Jurnalis-Minggu, 23 Maret 2025 |15:43 WIB
Kultum Ramadhan: Keutamaan I’tikaf di 10 Malam Terakhir
Ilustrasi.
A
A
A

Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan i’tikaf, karena Rasulullah sendiri melaksanakannya setiap tahun dan tidak pernah meninggalkannya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT juga berfirman tentang i’tikaf dalam surah Al-Baqarah ayat 187:

وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: “Dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 187)

I’tikaf bukan hanya sekadar berdiam diri di masjid, tetapi juga menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Dengan menyendiri di rumah Allah, kita bisa lebih fokus dalam beribadah tanpa terganggu oleh urusan dunia. Selain itu, i’tikaf juga menjadi salah satu cara untuk meraih Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Bayangkan, satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan, artinya jika kita mendapatkan keberkahan malam tersebut, maka pahala yang kita peroleh setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun. Rasulullah SAW bersabda:

مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement