11. QS. Hud
(Nabi Hud)
Makkiyyah - 123 Ayat
44
وَقِيۡلَ يٰۤاَرۡضُ ابۡلَعِىۡ مَآءَكِ وَيٰسَمَآءُ اَقۡلِعِىۡ وَغِيۡضَ الۡمَآءُ وَقُضِىَ الۡاَمۡرُ وَاسۡتَوَتۡ عَلَى الۡجُوۡدِىِّ وَقِيۡلَ بُعۡدًا لِّـلۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَ
Wa qiila yaaa ardubla'ii maaa'aki wa yaa samaaa'u aqi'ii wa ghiidal maaa'u wa qudiyal amru wastawat 'alal juudiyyi wa qiila bu'dal lilqawmiz zaalimiin
Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, ”Binasalah orang-orang zhalim.”
Pada ayat ini diterangkan bahwa air bah (topan) melanda permukaan bumi yang memancarkan mata air yang meluap-luap, ditambah dengan curahan air hujan yang berlimpah-limpah, dan kapal Nuh a.s. itu berlayar mengarungi lautan yang bergejolak dengan dahsyatnya dan belum diketahui kapan hal itu akan berakhir. Kemudian tibalah saatnya, Allah memerintah-kan bumi supaya menyerap air yang dipancarkannya dan memerintahkan langit supaya menghentikan curahan hujannya, sehingga air pun surut dan perintah Allah diselesaikan dengan sempurna, dan orang-orang kafir dari kaum Nuh a.s. itu tenggelam semuanya. Kemudian kapal itupun berlabuh di atas bukit Judiy.
Kemudian pada akhir ayat ini, Allah mengutuk orang-orang kafir dengan firman-Nya, "Binasalah orang-orang yang zalim." Maksudnya: Peristiwa topan itu adalah untuk membinasakan orang-orang zalim (kafir) yang jauh dari rahmat Allah, karena kezaliman mereka dan tidak mau bertobat serta kembali ke jalan yang benar. Peristiwa banjir besar zaman Nabi Nuh ini tentu tidak menenggelamkan seluruh permukaan bumi, tetapi terjadi di suatu daerah yang sangat luas di Laut Mati dan sekitarnya yang memang lebih rendah dari permukaan air laut.
Kemudian pada akhir ayat ini, Allah mengutuk orang-orang kafir dengan firman-Nya, "Binasalah orang-orang yang zalim." Maksudnya: Peristiwa topan itu adalah untuk membinasakan orang-orang zalim (kafir) yang jauh dari rahmat Allah, karena kezaliman mereka dan tidak mau bertobat serta kembali ke jalan yang benar. Peristiwa banjir besar zaman Nabi Nuh ini tentu tidak menenggelamkan seluruh permukaan bumi, tetapi terjadi di suatu daerah yang sangat luas di Laut Mati dan sekitarnya yang memang lebih rendah dari permukaan air laut.
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Berita Pilihan
Advertisement