Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

40. QS. Ghafir

(Sang Maha Pengampun)
Makkiyyah - 85 Ayat
61
اَللّٰهُ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الَّيۡلَ لِتَسۡكُنُوۡا فِيۡهِ وَالنَّهَارَ مُبۡصِرًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى النَّاسِ وَ لٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَشۡكُرُوۡنَ
Allaahul lazii ja'ala lakumul laila litqaskunuu fiihi wannahaara mubsiraa; innal laaha lazuu fadlin 'alan naasi wa laakinna aksaran naasi laa yashkuruun
Allah-lah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya; (dan menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Pada ayat ini, Allah memerintahkan agar manusia beribadah kepada-Nya dengan alasan-alasan berikut ini:

1. Yang memerintahkan agar beribadah kepada-Nya itu ialah Tuhan yang menjadikan malam sebagai waktu beristirahat, dan mempersiapkan tenaga baru agar dapat berusaha kembali esok harinya. Pada waktu malam, pada umumnya manusia tidur karena merupakan kebutuhan tubuh yang harus dipenuhi.

2. Yang menjadikan siang bercahaya, yang menerangi alam semesta sehingga manusia dapat berusaha untuk mencukupi keperluan hidup.

3. Karena Allah mempunyai karunia yang tidak terhingga banyaknya yang disediakan untuk seluruh makhluk-Nya, dan karunia itu tidak akan habis selama-lamanya.

Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa kebanyakan manusia tidak mau mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Mereka mengingkari nikmat, seakan-akan nikmat itu mereka peroleh semata-mata karena usaha mereka sendiri.