Di puncak bukit, jamaah melepas lelah sambil memandang kota Makkah. Tak lama kemudian, 'pertunjukan alam' pun dimulai.
Dari ufuk timur langit berubah berwarna oranye pekat dan tidak lama kemudian terbitlah matahari. Dari sebuah garis emas hingga akhirnya bulat utuh. Langit pun menjadi terang. Cuaca yang awalnya diselimuti angin malam berganti menjadi hembusan hangat matahari pagi.
Selimut gelap pun menghilang. Tampak burung banyak berterbangan dan hinggap di bebatuan. Selain burung, di puncak Jabal Al Noer juga terdapat sejumlah beruk dan kucing. Mereka tampak mengais makanan sisa jamaah.
Momentum pergantian malam ini hanya bisa dinikmati bagi mereka yang berhasil mendaki di puncak gunung. Kepuasan pun akan semakin bertambah bila jamaah bisa memaknai perjuangan dan pengorbanan Rasulullah bagi umat, dalam 'menerangi' dunia. (sym)
(Angkasa Yudhistira)