Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Masjid Kisas di Tepi Laguna, Syahdunya Jauh dari Makna Kesumat

Rani Hardjanti , Jurnalis-Selasa, 19 September 2017 |05:32 WIB
Masjid Kisas di Tepi Laguna, Syahdunya Jauh dari Makna Kesumat
Masjid Kisas (Foto: Antara)
A
A
A

MADINAH - Lalu-lalang kendaraan di Jalan Madinah al-Munawwarah Kota Jeddah masih ramai, menjelang Maghrib sore itu. Di seputar kawasan Masjid Juffali beberapa kendaraan terparkir rapi. Di pinggir laguna, di samping masjid, sejumlah warga lokal nampak menikmati pemandangan.

Mereka duduk-duduk di tepi pantai, mencicipi makanan ringan sembari menatap kejernihan air laut yang kontras dengan gedung-gedung megah di seberang laguna. Sore atau malam hari memang selalu menawarkan sensasi berbeda di kawasan elite Jazirah Arabia. Apalagi di musim panas seperti ini. Dan laguna atau pantai menjadi tempat favorit melepas penat.

Jika tepian pantai dilengkapi bangunan masjid, maka lengkap sudah ‘kesempurnaannya’ sebagai tempat wisata. Masjid itu pasti akan ramai dikunjungi orang. Sudah tradisi di berbagai kawasan Arab Saudi, panggilan azan akan selalu memutus sejenak segala bentuk aktivitas warga. Walau asyik dibuai indahnya tamasya, mereka bakal beranjak ke masjid begitu mendengar azan.

Masjid megah berdesain sederhana namun elegan ini berhadapan dengan kantor Departemen Luar Negeri Arab Saudi yang terletak di seberang jalan. Dipisahkan Jalan Madinah Al-Munawwarah. Masjid indah ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kisas, karena kerap digunakan sebagai tempat eksekusi dengan memenggal leher si terhukum.

Tempat pemancungan ini hanya berupa bangunan terbuka tanpa tembok, berukuran sekitar 20 meter persegi. Satu area dengan tempat parkir kendaraan. Bangunan berlantai keramik yang terletak di halaman masjid bagian belakang itu hanya didominasi empat tiang penyangga dan atap. Tak ada pernik lain yang menempel. Tak nampak pula kesan seram sebagai tempat eksekusi.

Sebagaimana masjid-masjid bersejarah lain di seputar Kota Jeddah, masjid ini juga ramai dikunjungi peziarah atau jemaah haji. Sore itu misalnya, terlihat empat unit bus memasuki halaman parkir masjid, beberapa saat setelah kumandang azan Maghrib. Dari model pakaian dan kopiah yang bertengger di kepala penumpang pria, jelas bahwa mereka adalah jemaah haji Indonesia. Ternyata mereka adalah rombongan jemaah Kloter SUB 72.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement