MADINAH – Raudhah adalah tempat istimewa di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Dalam sebuah riwayat hadis disebutkan bahwa tempat ini berada di antara rumah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan mimbar tempatnya berkhutbah.
Sesuai namanya, tempat ini diyakini sebagai taman surga. Raudhah menjadi salah satu tempat mustajabah untuk memanjatkan doa. Maka itu, kawasan ini tidak pernah sepi dari jamaah haji.
Luas area tersebut hanya 144 meter persegi dengan ciri karpet hijau, berbeda dengan karpet lain yang berwarna merah di Masjid Nabawi.
(Baca juga: Ini Pintu Masuk dan Waktu yang Diperuntukkan bagi Jamaah Perempuan Berkunjung ke Raudhah)
Demi ketertiban ibadah, petugas mengatur supaya jamaah bergantian berdoa di Raudhah. Selain waktu berkunjung, pintu masuk bagi jamaah laki-laki dan perempuan pun berbeda.
Petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) Sektor Khusus Masjid Nabawi Restu Fitri Adryan mengatakan, jamaah perempuan saat akan masuk Raudhah melalui Pintu (Gate) 25. Sedangkan waktu kunjungnya terbagi tiga, setelah Salat Subuh hingga menjelang Dhuhur, lalu bakda Dhuhur hingga Ashar, kemudian bakda Salat Isya sampai hampir tengah malam.
Jamaah perempuan masuk per kelompok. Jamaah Indonesia dikumpulkan dengan dari Malaysia, Filipina, dan Thailand. Askar yang memandu biasanya membawa papan bertuliskan "Kumpulan Berbahasa Melayu".
Restu menyarankan sebaiknya jamaah yang hendak ke Raudhah datang bakda Subuh atau Isya, karena waktu kunjung lebih panjang.
"Saat ini jamaah sudah mulai ramai mengunjungi Raudhah, maka akan lebih baik datang saat bakda Subuh atau Isya supaya lebih leluasa menunggu antrean menuju Raudhah," ujarnya di Madinah, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Selasa (24/7/2018).
(Buka juga: Suasana Pintu Masuk Raudhah dan Makam Nabi Muhammad)
Berdasarkan info, pintu dibuka bakda Subuh hingga pukul 09.30 waktu Arab Saudi (WAS). Pada siang hari, bakda Dhuhur sampai pukul 15.30 WAS. Total jamaah perempuan mengantre sekira selama dua jam.
"Sedangkan kalau malam, antrean setelah Salat Isya hingga 23.30 WAS," lanjutnya.
Selain air zam-zam, jamaah perempuan juga sebaiknya membawa bekal makanan ringan, seperti roti, biskuit, atau kurma untuk mengganjal perut agar tidak lapar selama mengantre.
(Hantoro)