MAKKAH - Mencium Hajar Aswad memang menjadi impian setiap umat muslim dunia yang sedang melaksanakan tawah di Kakbah, Masjidil Haram. Bila beruntung, tentu akan merasakan kenikmatan tersendiri bisa mencium batu yang diyakini berasal dari surga itu.
Keberuntungan tampaknya benar-benar ada dan dirasakan oleh jamaah haji Indonesia asal Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi yang mengaku bisa merasakan mencium Hajar Aswad.
Pria beruntung itu bernama Sunarto (52), bukan hanya bersyukur bisa menunaikan ibadah haji, tetapi bisa menggapai keinginannya mencium Hajar Aswad, tidak hanya satu kali bahkan berkali-kali.
"Alhamdulillah, nggak tahu sudah berapa kali mencium Hajar Aswad. Pernah satu kali bawa istri, sukses juga," kata Sunarto ditemui di hotelnya, Rizq Palace (911), Misfalah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (6/9/2018) malam.
Dia bertutur bahwa perjuangannya berjibaku untuk bisa mencium batu Hajar Aswad bukanlah perkara mudah, karena harus saling berebut, berdesakan, ditambah harus bersaing dengan jamaah kulit hitam berbadan besar.
Sunarto yang sehari-harinya menjalankan hidup sebagai pedagang mie ayam ini, mengaku tidak terhitung sudah berapa kali mendaratkan ciuman ke Batu Hitam itu baik sebelum atau setelah puncak haji di Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Diakuinya, pada awalnya memang tidak mudah bisa menembus lautan jamaah dari berbagai penjuru dunia. Banyak yang gagal, bahkan mengalami cedera lantaran harus berdesakan, saling sikut, dorong dan bahkan terinjak.
Sunarto mengaku bersyukur selama di Tanah Suci bersama istrinya, Suwarti, 55, diberikan kelancaran oleh Allah SWT dalam beribadah.
"Saya berdoa semoga diberikan kesehatan, anak dan cucu yang salih dan salihah, serta diberikan rizki yang halal agar anak cucu bisa sekolah semua," ucapnya bangga.
Dia pun berencana usai menunaikan rukun Islam kelima akan membuka kedai mie ayam lagi.
Saat ini, dia hanya mempunyai satu kedai mie ayam. Tiap hari 300 mangkuk mie ayam terjual dengan harga Rp13 ribu. Jadi, total keuntungan per hari Rp3.900.000.
Seperti diketahui, umat muslim di dunia berebut untuk bisa mencium Hajar Aswad lantaran Hajar aswad adalah batu yang dicium karena kita mencontoh sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Umar bin Khattab pernah berkata, Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak bisa memberikan mudhorot (bahaya), tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu.” (HR. Muslim no. 1270).
(Fiddy Anggriawan )