BULAN Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet Muslim di dunia. Bayangkan saja, mereka harus tetap menjalani latihan rutin serta mengikuti kompetisi dalam kondisi berpuasa.
Pengalaman mereka pun berhasil menarik perhatian berbagai media internasional, termasuk The Guardian yang mengulas secara mendalam tentang kehidupan sejumlah atlet Muslim dari berbagai cabang olahraga.
Dalam artikel berjudul "Fasts and late-night protein shakes: how Muslim athletes compete during Ramadan,", disebutkan bahwa puasa dapat memengaruhi peforma para atlet profesional sekaligus meningkatkan persentase cedera. Kendati demikian, belum ada satupun hasil penelitian yang membuktikan hal tersebut.
Pernyataan itu justru dibantah oleh mantan atlet NBA Hakeem Olajuwon yang mengungkapkan bahwa, tubuhnya cenderung merasa lebih ringan, cepat, dan fokus saat bertanding dalam kondisi berpuasa.
Hal senada juga diakui oleh seorang atlet NFL Muslim, Hamza Abdullah. Ia memutuskan untuk tetap berpuasa meski jadwal latihan dan kompetisinya terbilang padat. Abdullah tidak memungkiri bahwa selama bulan Ramadan, para atlet Muslim seperti dirinya membutuhkan asupan nutrisi yang tepat agar stamina mereka tetap terjaga.
Namun, ia menegaskan, selama bulan Ramadan, ada sesuatu yang memotivitasi dirinya untuk terus bertahan dan menjalankan ibadah puasa sebagaimana mestinya.