Selain itu dr. Rizal juga mengimbau para orangtua untuk tidak membanding-bandingkan kemampuan anak dengan orang lain seusianya. Pasalnya hal tersebut akan mengganggu mentalnya dan bisa membuatnya tertekan.
“Jangan dibandingkan dengan anak-anak lain. Karena bisa memberikan tekanan bagi mereka. Ajarkan secara bertahap dan jangan dipaksakan. Bila sudah tidak kuat, biarkan mereka berbuka,” lanjutnya.
Lebih lanjut dr. Rizal juga mengaku bahwa susu bisa menjadi pilihan yang tepat untuk berbuka puasa. Pasalnya gizi yang terkandung di dalamnya mampu melengkapi kebutuhan gizi anak setelah berpuasa.
“Susu juga bisa menjadi pelengkap bagi anak kecil yang mulai belajar puasa. Susu sebanyak 150 -250 ml liter bisa diberikan kepada anak yang mau minum susu sambil mengonsumsi makanan lain,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)