Sebelum memantapkan diri untuk berhijab, Meisya Siregar setiap malam selalu minta ketetapan hati dan jiwa kepada Allah SWT. Dia ingin mengumpulkan nyali agar mampu melakukan tugas seorang Muslimah yang memang tidak mudah.
Meski keinginan menutup aurat sudah sejak lama, Meisya Siregar sering merasa gagal memulainya. Barulah dia menutup auratnya pada 10 hari terakhir Ramadan 1440 Hijriah ini.
Suatu ketika Meisya Siregar sudha ingin menutupi kepalanya, tepat di hari ulang tahun sang sahabat. Kebetulan waktu itu tema ulang tahun yang dipilih adalah Arabian Night.
Saat datang ke pesta ulang tahun, Meisya Siregar harus mengenakan busana Muslim syar'i atau nuansa belly dancer. Waktu itu, dia memutuskan untuk pakai kaftan dan hijab, tapi ternyata gagal karena dia merasa belum menjadi perempuan Muslimah yang sempurna.
"Aku coba mau pakai hijab, pas berangkat (ke ulang tahun teman) aku pakai kaftan dan lilit-lilit hijab. Terus aku buka lagi, apa kata orang ya, aku belum pantas, belum sempurna, belum benar, langsung berkecamuk di kepala, itu bukan aku kan. Akhirnya peniti dilepas, pakai kaftan pakai kalung-kalung, lehernya kelihatan tapi pakai kaftan," ucap Meisya di Jakarta, baru-baru ini.
Berbeda dari kisah perempuan lain yang pertama kali berhijab, Meisya Siregar malah tak merasa dapat petunjuk dari Allah SWT dengan kisah mendalam. Dia malah mengaku dapat kejadian lucu sewaktu pulang dari pesta ulang tahun sahabatnya.