Nabi Ayyub adalah cucu dari Nabi Ishaq bin Ibrahim AS. Seluruh umat manusia mengenal beliau sebagai sosok seorang Nabi Allah yang memiliki tingkat kesabaran yang paling tinggi dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT.
Kekurangan harta benda, menderita sakit yang berkepanjangan, bahkan kehilangan nyawa anak-anak beliau. Namun itu tidak dapat meruntuhkan benteng keimanan Nabi Ayub AS. Justru sebaliknya, semua itu semakin menambahkan cinta dan ketaatannya kepada Allah SWT.
(Foto: Adobe Stock)
Beliau senantiasa beribadah kepada Allah dalam keadaan suka maupun duka, sehat maupun sakit, dan kaya maupun miskin. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Beriku telah Okezone rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/7/2019).
Di negeri tempatnya berpijak beliau dan keluarganya dikenal sebagai orang yang kaya-raya lagi dermawan. Harta yang melimpah ruah, rumah, dan gedung-gedung indah yang dimilikinya, perhiasan emas dan perak, serta tanaman dan hasil bumi yang dihasilkannya, tidak menjadikan beliau sombong dan angkuh.
Justru beliau dan keluarga (istri dan anak-anaknya) selalu membantu orang-orang fakir yang miskin, anak-anak yatim, dan janda-janda tua yang hidupnya serba kekurangan.
Oleh karena itu, tidak ada satu orang pun dari penduduk setempat yang meminta bantuan kepada keluarga Nabi Ayub pulang dengan tangan hampa. Tidak heran, apabila seluruh orang memuji atas kebaikkan dan kedermawanan beliau.
Sanjungan tersebut tidak hanya datang dari golongan manusia, bahkan para malaikat pun turut memuji amal saleh yang dilakukan oleh Nabi Ayub AS.
Nabi Ayub dikenal sebagai nabi yang sangat kuat keimananya. Iblis merasa cemburu dan sakit hati mendengar pujian malaikat terhadap kekuatan iman Nabi Ayub.
Iblis berusaha merayu Nabi Ayub agar meninggalkan perintah Allah. Namun, hal itu tidak berhasil.
Iblis menemui Allah dan berkata, “Ya Allah, Ayub itu sebenarnya tidak ikhlas sujud kepada-Mu. Dia hanya menginginkan nikmat kekayaan dan anak sebagai pewarisnya.”
Allah ingin membuktikan bahwa Nabi Ayyub memang seorang yang beriman, sabar, dan tabah dalam menghadapi segala ujian. Kemudian, Allah memberikan izin kepada iblis untuk menghasut Ayub agar lalai beribadah.
Iblis memusnahkan seluruh harta benda Nabi Ayub. Nabi Ayub pun menjadi bangkrut. Kemudian iblis merobohkan rumah Nabi Ayub. Seluruh anak-anak Nabi Ayub yang berada di dalam rumah meninggal. Kemudian, iblis menyamar sebagai seorang lelaki.
Iblis itu berkata kepada Nabi Ayub. “Tiada berguna engkau rajin beribadah karena Allah Yang Maha Kuasa itu pun tidak mau menyelamatkanmu.” Nabi Ayyub menjawab, “Wahai iblis, semua yang aku miliki selama ini adalah pinjaman dari Allah saja. Kini sudah tiba saatnya Allah mengambilnya. Hanya Allah yang berkuasa atas segalanya.”
Iblis sangat marah, dia menemui Allah lagi dan menyatakan kekecewaannya. Untuk ketiga kalinya, Allah memberikan izin kepada iblis untuk mengganggu kesehatan Nabi Ayub. Iblis memasukkan sesuatu penyakit yang tidak ada obatnya ke dalam tubuh Nabi Ayub.