Kisah Nabi Ibrahim Hancurkan 72 Berhala Raja Namrud

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Kamis 01 Agustus 2019 04:45 WIB
Kerajaan Raja Namrud (Foto: History Today)
Share :

Nabi Ibrahim AS merupakan salah satu nabi yang mempunyai ketabahan dan keimanan yang luar biasa. Oleh karena itu Nabi Ibrahim mendapatkan gelar khusus, yaitu Ulul Azmi.

Dalam dakwah untuk menyebarkan agama Allah, Nabi Ibrahim banyak dihadapkan oleh masalah-masalah besar. Seperti kisahnya dengan Raja Namrud, yang juga diabadikan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 258.

"Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Q.S Al Baqarah : 258)

Sejak kecil Nabi Ibrahim bertempat tinggal di sebuah goa. Hal itu terjadi karena Raja Namrud suatu ketika mendapatkan ramalan, bahwa akan ada seorang laki-laki yang lahir dari negerinya yang akan mengalahkannya. Maka dari itu sang raja mengawasi setiap bayi laki-laki yang lahir.

Hal itu menyebabkan Nabi Ibrahim sejak kecil dibawa oleh sang ayah untuk menetap di sebuah goa yang jauh dari keramaian penduduk.

Ketika sudah dewasa Nabi Ibrahim mencoba keluar dari goa, dan melihat fenomena kehidupan yang sebelumnya belum pernah dilihat. Nabi Ibrahim bingung, melihat banyaknya manusia yang menyembah patung. Padahal jelas-jelas, menurut Nabi Ibrahim itu tidak lebih hanyalah benda mati.

Semakin dewasa Nabi Ibrahim mulai memikirkan tentang berbagai hal termasuk benda-benda mati yang disembah oleh banyak masyarakat saat itu. Selain itu, Beliau memikirkan mengenai batu, matahari, bulan, bintang, dan bahkan patung yang sering dipuja oleh masyarakat. Akhirnya pada suatu saat beliau menyadari bahwa bintang menghilang saat pagi datang, sedangkan matahari tak terlihat saat senja datang.

Nabi Ibrahim ketika itu bingung, siapa yang menciptakan ini semua. Akhirnya Nabi Ibrahim pun menyadari, bahwa Allah SWT lah yang menciptakan ini semua. Bukan berhala yang banyak disembah oleh banyak masyarakat saat itu, termasuk Raja Namrud.

Mulai saat itulah Nabi Ibrahim berpikir untuk menghancurkan berhala-berhala yang dijadikan tuhan oleh mereka.

Suatu ketika Raja Namrud bersama rakyatnya pergi meninggalkan negeri. Saat itu seluruh warganya diwajibkan untuk ikut. "Nabi Ibrahim waktu itu mengaku kalau dirinya sedang sakit, jadi tidak ikut Raja Namrud," ujar Ustadz Rizki Nugroho, ketika dihubungi Okezone.

Di saat itulah, Nabi Ibrahim tidak melewatkan kesempatan tersebut. Beliau menjalankan niat yang telah lama ia pendam yaitu menghancurkan berhala yang dianggap sebagai tuhan.

Ustadz Riski Menceritakan, beliau menghancurkan 72 berhala dan menyisakan satu berhala yang paling besar. Pada patung yang paling besar itu, Nabi Ibrahim meletakan kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala lain dilehernya.

Saat tiba Raja Namrud dan warganya terkejut melihat patung-patung yang mereka sembah sudah hancur berantakan. Sang raja pun bertanya, siapa yang berani menghancurkan patung-patung ini, sedangkan warga seluruhnya ikut sang raja.

Maka hanya ada satu kemungkinan yang menghancurkan ini semua, yaitu Nabi Ibrahim. Karena hanya dialah yang tidak ikut bersama sang raja.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya