Seorang pria muslim, Rahim Nashashibi, berhasil mengubah kawasan kumuh di Bagian Selatan Chicago atau biasa disebut South Side of Chicago menjadi kawasan yang maju, aman dan berkembang pesat.
Rupanya Nashashibi mengubah kawasan kumuh tersebut melalui usahanya memperbaiki kondisi kesehatan dan kesejahteraan penduduknya melalui organisasi yang didirikannya Inner-City Muslim Action Network (IMAN).
Nashashibi merupakan putra seorang diplomat. Ia pertama kali datang ke Amerika Serikat guna mengenyam bangku kuliah. Ia mendapatkan gelar doktor di bidang Sosiologi dari University of Chicago.
Tak nyaman dengan kondisi kumuh kawasan Bagian Selatan Chicago, pada tahun 1997 Nashashibi mendirikan IMAN. Tujuan utamanya membangun jembatan persahabatan antara imigran muslim dan warga Amerika keturuan Afrika di kawasan itu.
Organisasi nirlaba IMAN yang dipimpinnya itu fokus melakukan kegiatan pada usaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan kesehatan warga South Side.
Nashashibi memfokuskan usahanya pada berbagai permasalahan mendasar yang dihadapi kota itu antara lain kekerasan, kemiskinan, kurangnya peluang kerja yang berarti.
"Kala itu, banyak anak muda yang tidak punya rencana hidup yang jelas. Bahkan berbagai permasalahan ini diperparah oleh krisis penyitaan rumah," terang Nashibi.
Saat ini, IMAN semakin berkembang. Anggaran tahunannya bahkan mencapai 4 juta dolar yang berasal dari hibah dan sumbangan pribadi.
Nashashibi mengatakan, aktivitas sosial organisasinya berakar dari keyakinan agamanya. “Kami melakukan kerja berdasarkan pada nilai-nilai dan tradisi spiritual yang dijunjung komunitas muslim. Pada saat bersamaan, kami mengakui bahwa banyak dari hal itu bersifat universal," ujar Nashibi.
Fokus IMAN adalah memberdayakan toko-toko kecil. Berusaha menjembatani para imigran asal Arab yang menjadi pemilik toko dengan warga Amerika keturunan Afrika yang menjadi pelanggannya.
Intinya toko-toko ini menjadi tempat pertemuan orang-orang yang memilki kebutuhan yang sama yakni makanan yang segar dan sehat.
“Toko ini tidak seperti halnya toko-toko lain di Chicago, yang sering disebut lokasi kematian, lokasi yang tidak menarik untuk dikunjungi. Kami mengubah imejnya menjadi lebih menarik dan baik," ujar Nashibi.
Seperti dilansir VOA, Sami Defalla, pemilik Morgan Mini Mart di Englewood adalah salah satu di antara 60 pemilik toko yang didukung IMAN. Imigran asal Palestina ini mengaku, ia bisa menjual sayur dan buah dalam harga yang jauh lebih murah karena mendapat subsidi yang diupayakan oleh IMAN.
"Karena harga yang relatif rendah ini pula, saya mampu membangun hubungan yang baik dengan para pelanggan saya," ujar Defalla senang.
Tidak hanya makanan sehat yang diperjuangkan IMAN di kawasan itu, tapi juga kesehatan masyarakatnya. Tidak jauh dari Morgan Mini Mart, ditemukan pula klinik kesehatan gratis sehingga komunitas muslim dan komunitas Amerika Afrika bisa berobat di sana dengan baik.
(Dyah Ratna Meta Novia)