Kisah Wanita Muslim Tolong Anak-Anak Yahudi yang Dilecehkan di Kereta Inggris

Abu Sahma Pane, Jurnalis
Kamis 28 November 2019 10:19 WIB
Foto: Chris Atkins - PA (diambil dari BBC)
Share :

BERBUAT baik tidak harus memandang golongan, suku, maupun agama. Sebab Islam mengajarkan umat Muslim untuk berbuat baik kepada siapapun.

Lalu perlu dicatat Insya Allah setiap perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT. Contoh kasusnya adalah kisah wanita Muslim Inggris, Asma Shuweikh yang menolong orang Yahudi.

Dilansir dari BBC pada Kamis (28/11/2019), seorang pria Yahudi yang anaknya dilecehkan di kereta bawah tanah di London, dan kejadian itu terekam kamera dan videonya viral di media sosial.

Disebutkan bahwa keluarga Yahudi itu tengah dalam perjalanan dari London utara ke pusat ibu kota Inggris, saat menghadapi konfrontasi dari seorang pria pada Jumat 22 November 2019 pagi.

Pelaku pelecehan yang merupakan seorang pria, terlihat membacakan suatu ayat dari kitab yang ia yakini. Ayat itu dibacakan kepada dua anak laki-laki yang mengenakan dua anak Yahudi dengan maksud melecehkan.

Kepolisian Inggris kemudian menahan pelaku setelah video kejadian tersebut beredar di media sosial. Sebab dalam video itu, tersangka mengeluarkan kata-kata yang diduga bernada melecehkan terhadap anak-anak Yahudi.

Pecehan di Kereta Inggris. Foto Chris Atkins - PA (BBC)

Polisi belum mengumumkan jati diri tersangka, tetapi hanya menyebutkan pria itu sekarang masih ditahan setelah dibekuk di Birmingham, kota yang berjarak sekira 200 kilometer dari London.

Ia ditahan atas tuduhan mengganggu ketertiban umum dengan menyampaikan komentar bernada rasis.

Dijelaskan pula bahwa anak-anak Yahudi itu tengah bersama ayah dan ibunya ketika dilecehkan. Kemudian wanita Muslim, Asma Shuweikh tampak dengan tenang memberikan pertolongan dengan memberikan mengkonfrontasi terhadap terduga pelaku pada saat kejadian.

Ayah dan anak itu pun merasa tertolong atas bantuan Asma. Ia kemudian mencari penolongnya tersebut untuk mengungkapkan rasa terima kasih.

Ayah anak-anak Yahudi itu mengatakan, "Kami sangat berterimakasih kepada perempuan Muslim yang mengenakan jilbab, yang sekarang kami tahu bernama Asma, yang turun tangan."

"Kami yakin tanpa campur tangannya, pria tersebut akan terus melecehkan dan ini dapat menjadi kekerasan fisik."

"Saya ingin bertemu dan berterima kasih secara langsung kepada Asma," katanya.

Ia menambahkan, "Perasaan saya tentang masyarakat, campur aduk dalam perjalanan di kereta bawah tanah ini."

"Di satu sisi, istri, anak-anak dan saya sendiri menjadi bahan pelecehan di tengah gerbong kereta yang penuh, namun saya berterima kasih kepada mereka yang membela saya," katanya.

Asma Shuweikh sendiri mengatakan ia ingin orang lain membelanya bila menghadapi situasi seperti itu.

"Terus terang, saya rasa itu merupakan tugas saya sebagai seorang ibu, sebagai seorang Muslim dan sebagai warga negara ini untuk mengatakan sesuatu," kata Asma Shuweikh mengomentari kejadian itu.

Sementara itu, penumpang kereta Chris Atkins, yang merekam insiden itu, menggambarkan Asma Shuweikh sebagai seseorang yang tegas dan terus berupaya menentang pelecehan yang terjadi.

"Dewasa ini, kita menerima informasi bahwa masyarakat tidak toleran satu sama lain dan semua agama saling membenci, dan yang kita saksikan adalah seorang perempuan Muslim membela anak-anak Yahudi," katanya.

Tidak Bisa Tinggal Diam

Aksi berani Asma Shuweikh mendapat pujian luas dari masyarakat, dan dalam wawancara dengan BBC ia mengatakan tidak akan ragu-ragu untuk melakukannya lagi dan menginginkan lebih banyak orang turun tangan dalam peristiwa semacam ini.

"Jika semua orang melakukannya, saya menduga itu tidak akan bereskalasi seperti itu," ujarnya.

Ketika ditanya apa yang membuatnya memberanikan diri, padahal seorang pria yang sempat campur tangan justru diancam terduga pelaku, Shuweikh mengaku tidak bisa tinggal terutama karena sasarannya adalah anak-anak.

"Sebagai seorang ibu dari dua anak, saya paham bagaimana rasanya berada dalam situasi seperti itu dan saya menginginkan seseorang membantu jika saya menghadapi situasi seperti itu."

"Ketika saya berbicara dengan anak tersebut saya berpikir, 'tidak, saya harus mengatakan sesuatu'. Sebagai seorang ibu dari dua anak, kejadian itu mengerikan, saya tidak bisa tinggal diam dan menonton apa yang terjadi."

"Terus terang saya pikir itu adalah tugas saya sebagai ibu, sebagai Muslim yang taat, sebagai warga negara di negara ini, untuk mengatakan sesuatu," tuturnya.

Redaksi Okezone menerima foto atau tulisan pembaca berupa artikel tausyiah, kajian Islam, kisah Islam, cerita hijrah, kisah mualaf, event Islam, pengalaman pribadi seputar Islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan Muslim. Dengan catatan foto atau artikel tersebut tidak pernah dimuat media lain. Jika berminat, kirim ke redaksi.okezone@mncgroup.com, cc okezone.lifestyle2017@gmail.com.

(Abu Sahma Pane)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya