Semangat Muslim Indonesia Sediakan Makanan Halal bagi Peserta Muktamar IMSA di Amerika

, Jurnalis
Senin 30 Desember 2019 18:43 WIB
Memasak makanan halal (Foto: VOA)
Share :

Masyarakat Muslim Indonesia di Amerika, Indonesian Muslim Society in America (IMSA) sedang menggelar Muktamar, di Chicago, Illinois, Sabtu (28/12/2019). Acara itu sepenuhnya mengandalkan gotong royong, termasuk memasak bagi peserta muktamar, yang jumlahnya lebih dari 1.200 orang.

Keperluan makan bagi peserta muktamar IMSA diatur tim konsumsi yang mempercayakannya kepada lima anggota IMSA yang bertugas memasak di dapur. Tiga dari mereka adalah peserta muktamar dari Lexington, Kentucky.

 

“Dari pada bengong di rumah, sementara peserta muktamar di sini ada yang membutuhkan,” kata Satriyo Utomo alias Nanang yang merupakan ketua tim relawan dapur. Tahun ini ia dan keluarga kembali menghadiri muktamar IMSA dan kembali diminta menjadi relawan di dapur.

Bersama ketua konsumsi dan wakil ketua panitia, Nanang menyusun menu untuk makan tiga kali sehari, dan membeli bahan makanan, yang halal.

“Karena makanan halal tidak tersedia di hotel, maka kita harus beli di restoran depo (toko penyedia keperluan restoran),” ujar Nanang.

Tugas Nanang dan tim, antara lain Ahmad Fauzi dan Pungki Sumbogo, dibantu peserta lain, yang secara bergantian setiap hari menjadi relawan untuk dua atau tiga jam, menyiapkan sayuran dan bumbu, memotong daging, memasak nasi, sekaligus menjadi pelayan.

Dengan anggaran terbatas, Nanang dan tim, yang memang juru masak profesional berlisensi, menyediakan menu yang bukan saja halal tetapi juga sehat dan variatif setiap hari untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

Ini pertama kali bagi Ahmad Fauzi menjadi relawan inti di dapur untuk Muktamar. Sebagian besar waktunya tercurah, memastikan semua peserta terakomodasi.

Bagi Ahmad Fauzi ini adalah, “Pengorbanan berat buat saya karena seharusnya saya jalan-jalan bersama keluarga,” katanya.

Sejak 2013, Pungki Sumbogo dan keluarga mengikuti Muktamar. Sejak itu pula ia menjadi relawan untuk satu atau dua hari dalam berbagai bidang, termasuk di dapur. Baru tahun ini ia sepenuhnya menjadi relawan di dapur.

“Setiap tahun biasanya saya selalu di kitchen. Selalu voluntir,” tutur Pungki.

Seperti dilansir VOA, Nanang sudah lima kali mengikuti muktamar. Walaupun selalu diminta menjadi relawan di dapur, ia menyanggupi dengan senang hati karena ada orang senang merasakan masakan kita.

"Kita merasa happy kalau orang senang masakan kita. Proud. Merasa masih berguna. Itu saja,” terang Nanang.

Walaupun masa-masa libur akhir tahun bersama keluarga menjadi berkurang, para relawan bagian dapur ini tidak menyesal. Mereka malah menantikan Muktamar segera datang dan mereka bisa menjadi relawan lagi.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya