Ini Fungsi Masjid Menurut Kiai Manan

Ketua PBNU Kiai Abdul Manan A Ghani yang akrab disapa Kiai Manan mengatakan, kebutuhan jamaah di masjid tertera dalam doa Allahumma innanas aluka salamatan fiddin, wa'afiatan fil jasad, waziyadatan fil ilmi, wabarakatan firrizki, wataubatan qablalmaut, warahmatan indalmaut, wamagfiratan ba'dal mauti.

"Doa itu yang sering dibaca setelah salat di masjid, itu artinya harapan jamaah agar masjid berfungsi dalam doa tersebut," kata Kiai Manan belum lama ini.

 

Kiai Manan menjelaskan, pertama masjid sebagai doktrin Aswaja, Islam datang menyatu dengan budaya. Dengan dijadikan tempat pendidikan Aswaja, umat Islam akan diselamatkan agama. "Itulah nas aluka salamatan fiddin."

Wa'afiatan fil jasad, terang Kiai Manan, para jamaah ingin salat di masjid yang bersih. Oleh karena itu pengelola masjid atau takmir masjid harus profesional dalam pengelolaannya. Jangan sampai karpetnya bau dan berdebu.

Jangan sampai orang datang ke masjid kena penyakit demam berdarah karena karpet jadi sarang nyamuk. "Ini pesan kedua, masjid harus bisa menjaga kesehatan para jamaah. Masjid harus punya ambulan atau klinik, agar keberadaan masjid terasa di tengah masyarakat," lanjutnya.

Seperti dilansir NU Online, ketiga, masjid juga harus menjadi tempat pendidikan. Menjadi tempat pembelajaran Alquran. Masjid bisa memberikan pemberdayaan beasiswa kepada jamaah.

"Ini sesuai dengan ziyadatan fi ilmi, menambah keilmuan para jamaah dengan pengajian," terang kiai asal Cirebon ini.

Barakatan fir rizqi, bagaimana masjid bisa memberikan pemberdayaan ekonomi kepada jamaahnya. Generasi muda harus diberdayakan bisa dengan pengelolaan koperasi di masjid.

"Sedangkan taubatan qablal maut (taubat sebelum mati), masjid sebagai fungsinya sebagai tempat berdakwah. Masyarakat yang bermaksiat ajak taubat sebelum mati," pungkas Kiai Manan.

(Dyah Ratna Meta Novia)