Begini Besarnya Cinta Rasulullah kepada Binatang

Novie Fauziah, Jurnalis
Sabtu 29 Februari 2020 08:07 WIB
Rasulullah menyayangi unta (Foto: Thought.co)
Share :

Rasulullah SAW merupakan hamba Allah yang paling mulia akhlaknya. Beliau memiliki rasa cinta kasih yang besar kepada sesama manusia maupun makhluk lainnya seperti binatang.

Bukti bahwa Rasulullah SAW merupakan seorang penyayang binatang dikisahkan oleh Abdullah bin ja’far. Suatu hari ia pergi bersama Rasulullah. Di tengah jalan, Rasulullah berniat untuk membuang hajat. Beliau melangkah ke belakang kebun kurma.

 

Seusai menunaikan hajatnya, beliau masuk ke dalam kebun kurma itu. Kebun itu rupanya milik salah satu sahabat Anshar.

Di dalam kebun itu ternyata terdapat seekor unta. Rasulullah memandangnya. Lalu merasa sedih dan prihatin.

Rasulullah melihat seekor unta yang kurus sekali. Punggung unta itu bahkan hampir menembel dengan perutnya. Melihat Rasulullah datang, unta itu seketika merintih penuh penderitaan.

Bahkan tak lama kemudian, kedua matanya mulai mengeluarkan air mata. Sang unta merasa sangat sedih karena penderitaannya.

Dihampirinya unta itu. Beliau mengusap-usap punuknya. Juga belakang telinganya. Unta itu, entah bagaimana sentuhan Rasulullah itu bekerja, berhenti merintih. Perlahan suara dan tubuhnya tenang.

Tapi Rasulullah tidak. Ia berseru kepada para sahabatnya.

“Siapa pemilik unta ini?” “Unta ini milik siapa? Siapa?” Rasulullah begitu khawatir terhadap keadaan sang unta.

Sang pemilik akhirnya datang. “Wahai Rasulullah, unta itu milik saya.”

Seperti dilansir dari wesbite Pondok Pesantren Lirboyo, Rasulullah dengan rasa belas kasih terhadap unta yang kurus kering itu kemudian menegur pemiliknya.

“Apakah kau tidak takut terhadap Allah? Tidak takutkah engkau terhadap masalah unta yang telah diserahkan Allah kepadamu ini?”

“Unta itu mengadu kepadaku. Dia menderita. Kau telah membiarkannya lapar. Kau menyia-nyiakannya.”

Rasulullah menegur keras pemilik unta tersebut karena tak merawat unta itu dengan baik. Padahal unta adalah binatang yang harus dirawat, diberi makan dan minum yang cukup, dan disayang agar dia sehat dan bahagia. Kisah ini diambil dari Riyadu as-Shalihin, Surabaya: Darul Ilmi, hal. 311.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya