MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
Arab Saudi meminta umat Islam di berbagai belahan dunia menunggu sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang pandemi virus corona sebelum membuat rencana melakukan ibadah haji. Hal ini disampaikan oleh Menteri Urusan Haji dan Umrah kemarin.
Menteri Urusan Haji dan Umrah Dr. Muhammad Saleh Benten mengatakan, Arab Saudi sudah siap melayani jamaah haji dan umrah.
"Namun di tengah situasi pandemi virus corona global, Kerajaan Saudi berusaha menjaga kesehatan umat Islam dan warga. Jadi kami meminta saudara-saudara sesama muslim kami untuk sabar dulu sebelum melakukan ibadah haji, tunggulah sampai situasi jadi lebih jelas," kata Menteri Urusan Haji dan Umrah Dr. Muhammad Saleh Benten seperti dilansir Saudi Gazette.
Sekitar 2,5 juta jamaah haji dari seluruh dunia biasanya berduyun-duyun ke situs-situs paling suci Islam di Makkah dan Madinah untuk melakukan ritual ibadah haji. Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup.
Ibadah haji tahun ini sebenernya dijadwalkan pada bulan Juli 2020. Namun pandemi corona membuat semua muslim bertanya, apakah ibadah haji bisa dilakukan atau ditunda mengingat risiko penyebaran penyakit ini lebih lanjut jika diadakan pertemuan besar.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (1/4/2020), Arab Saudi telah menangguhkan umrah sepanjang tahun 2020 sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mereka juga menghentikan semua penerbangan internasional tanpa batas waktu.
Bahkan pekan Raja Salman memutuskan melakukan lockdown di Makkah dan Madinah. Ini merupakan kebijakan ekstrem guna mencegah penyebaran virus corona lebih lanjut.
Kerajaan Arab Saudi telah melaporkan 10 kematian di antara 1.563 kasus virus corona yang telah menginfeksi sekitar 800.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 38.000 orang.
Selama ini ibadah haji menjadi sumber pendapatan bagi Arab Saudi. Namun kini pertanyaan apakah bisa naik haji pada 2020 ini masih menghantui pikiran para jamaah haji di berbagai belahan dunia.