Dipenjara dan Disiksa
Sekira tahun 833 Masehi perdebatan itu mencapai puncaknya ketika pemerintah masa Khalifah al Mu’tashim campur tangan dalam perdebatan ini. Ini berkat kedekatan ulama Muktazilah ke istana dan menjadi pembisik khalifah. Pemerintah memaksakan satu tafsir pandangan kepada semua rakyat dan ulama bahwa Alquran itu makhluk.
Rakyat yang berbeda pandangan dituduh menghina, berpaham sesat, dan memberontak kepada penguasa terkena hukuman penjara dan siksaan sampai mati. Maka para ulama dikumpulkan mengikuti seleksi ideologi. Dipaksa mengakui bahwa Alquran adalah makhluk. Ulama yang mencari selamat langsung saja menurut, berubah haluan.
Ketika Imam Ahmad bin Hanbal dipanggil, dia menentang paham khalqiyatul Quran. Tak pelak dia mendapat hukuman cambuk dan penjara. Ketika penguasa beralih ke Khalifah al Watsiq, Imam Hambali disingkirkan dari ibu kota Baghdad.
Penguasa berganti turun kepada Khalifah al Mutawakkil yang menghapuskan paksaan doktrin khalqiyah Quran. Penderitaan Imam Hambali berakhir. Dia dibebaskan. Khalifah menghormati prinsipnya yang memegang teguh pendapat meskipun dipenjara.
Tentang Imam Hambali, Imam Syafi'i berujar, "Ia murid paling cendekia yang pernah saya jumpai selama di Baghdad. Sikapnya menghadapi sidang pengadilan dan menanggung cobaan akibat tekanan khalifah Abbasiyah karena menolak doktrin resmi Muktazilah merupakan saksi hidup watak agung dan kegigihan yang mengabdikannya sebagai tokoh besar sepanjang masa."
Imam Hambali mengumpulkan hadis dalam kitab Musnad Ahmad berisi 40 ribu hadis yang telah diseleksinya. Hadis ini dikumpulkan dari para perawi dari Kota Kufah, Basrah, dan Negeri Hijaz.
Kitab lainnya seperti Al-Ilal, Al-Tafsir, An-Nasikh wa al-Mansukh, Az-Zuhd, Al-Masa`il, Fadho`il as-Shahabah. Argumentasi debatnya juga dibukukan dalam kitab Ar-Radd ala al-Jahmiyah wa az-Zindiqah (Bantahan kepada Jahmiyah dan Zindiqah).
Di akhir hayatnya Imam Hambal menderita sakit. Sepuluh hari kemudian wafat, tepatnya pada tanggal 22 Rabiul Awal Tahun 241Hijriah/855 Masehi dalam usia 75 tahun.
(Hantoro)