Kemudian dalam hal ini tidak ada keharusan yang bersifat Fauri (sekaligus), serta menjadikan seseorang ketika selesai berjimak atau berhubungan badan langsung mandi seketika itu jugaa. Namun ada keluasan waktu sepanjang tidak menyebabkan maksiat seperti meninggalkan kewajiban lain, seperti shalat fardhu misalnya.
"Boleh mengakhirkan mandi junub, dengan menyelai aktivitas lain seperti tidur ataupun aktivitas lainya sepanjang tidak ada syara' yang mencegah," terangnya.
Allah SWT berfirman:
يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ
Artinya: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS.Al Baqarah:185).
(Salman Mardira)