Kisah Nabi Ismail Ditinggal Ayahnya di Lembah Tandus hingga Bangun Kakbah

Salman Mardira, Jurnalis
Sabtu 11 Juli 2020 16:11 WIB
ilustrasi (stutterstock)
Share :

NABI Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim. Saat Ismail remaja, Nabi Ibrahim mendapat ujian sangat berat dari Allah SWT yakni perintah menyembelih anak kesayangannya itu. Ibrahim ikhlas menjalankan perintah itu, hingga akhirnya Allah menggantikannya dengan seekor domba.

Ismail lahir dari pernikahan Ibrahim dengan Siti Hajar. Mulanya, Ibrahim menikah dengan Sarah, namun sudah bertahun-tahun belum memiliki keturunan. Sementara Ibrahim ingin sekali memiliki anak untuk meneruskan dakwahnya.

Sarah menyadari dirinya mandul. Ia akhirnya menyerahkan budaknya Hajar agar dinikahi oleh Nabi Ibrahim. Setelah menikah, Hajar hamil kemudian melahirkan bayi laki-laki diberi nama Ismail.

Baca juga: 3 Mukjizat Nabi Ismail yang Buktinya Masih Ada Sampai Sekarang

Saat Ismail masih bayi, Nabi Ibrahim kemudian dapat perintah dari Allah agar pergi sekaligus membawa Hajar dan anaknya ke Hijaz, lembah tandus yang kini dikenal sebagai Makkah. Mereka pun menempuh perjalanan ribuan kilometer menuju Hijaz.

Tak lama di Hijaz, Nabi Ibrahim kembali dapat perintah dari Allah untuk kembali ke Syam atau Palestina. Dengan hati yang berat, Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya di lembah yang kala itu masih belum ada penduduknya.

Saat Ibrahim sudah mulai berjalan, Siti Hajar menangis mengejar dan memegang baju suaminya sambil berkata, “Wahai Ibrahim, kamu mau pergi kemana? Apakah kamu (tega) meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada sesuatu apa pun ini?”

Dikutip dari beberapa sumber, saat itu Siti Hajar terus mengulang-ulang pertanyaannya berkali-kali, tapi Ibrahim bergeming.

Akhirnya Hajar bertanya “Apakah Allah yang memerintahkan kamu atas semua ini?”

“Ya,” jawab Ibrahim.

“Kalau begitu, Allah tidak akan menelantarkan kami,” kata Hajar lagi.

Hajar pun mencoba mengikhlaskan Ibrahim pergi. Ia pun terus berjalan hingga sampai pada sebuah bukit, Ibrahim kemudian menghadap ke arah lokasi Kakbah sekarang sambil mengangkat tangan, berdoa untuk Ismail dan Hajar sebagaimana diabadikan dalam Alquran Surah Ibrahim ayat 37.

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Siti Hajar dan Ismail hidup dengan bekal seadanya di tengah lembah gersang. Persediaan air pun habis. Ismail menangis kehausan, Hajar panik lalu membiarkan anaknya terbaring di tanah untuk mencari air.

Hajar mendatangi Shafa, bukit yang paling dekat dengan posisinnya saat itu. Ia berdiri di sana lalu melihat ke arah lembah dengan harapan ada orang yang bisa diminta bantuan, tapi nihil. Dari kejauhan terlihat fatamorgana menyerupai air.

Baca juga: Makhluk Ini Penggali Sumur Zamzam yang Tak Pernah Kering Sepanjang Zaman

Hajar lalu turun dari Shafa menyingsingkan ujung pakaiannya lalu berlari melewati lembah hingga sampai di bukit Marwah. Sampai di sana, ia berdiri melihat tidak ada bayangan air yang terlihat tadi. Sementara orang juga nihil.

Ia akhirnya turun lagi dari Marwah berlari ke Shafa. Ia terus bolak balik hingga tujuh kali antara Shafa dan Marwah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya