Dalam perkembangannya, imigran Muslim datang dari Timur Tengah, Asia Selatan dan Eropa timur. Di kota New York, terdapat hampir satu juta Muslim, dengan hampir 300 masjid. Tetapi, Ali menyayangkan, mereka bermental rumah.
“Salah satu di antaranya adalah merasa bahwa terlibat dalam kehidupan publik adalah ancaman kepada pemerintah. Di Amerika terbalik. Untuk kita bisa aman, untuk mendapatkan hak kita, maka kita harus terlibat dalam kehidupan publik," kata Shamsi Ali.
Dalam kiprahnya, Ali menyampaikan, Islam tidaklah identik dengan Arab. Dan terkait isu belakangan ini, Islam adalah obat mengatasi penyakit rasisme karena Islam adalah agama bagi semua warna kulit.
“Maka, kita tidak pernah membenci orang karena warna kulitnya. Kita membenci orang karena perilaku rasisnya, dan kami berjuang bersama orang (kulit) hitam, membela mereka, untuk mengatakan: yang kita lawan adalah rasisme. Bukan orang (kulit) putih," kata Shamsi Ali.
(Salman Mardira)