Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Sikap Erdogan Diapresiasi

Novie Fauziah, Jurnalis
Selasa 14 Juli 2020 14:53 WIB
Hagia Sophia di Istanbul, Turki (Anadolu Agency)
Share :

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan resmi mengubah status Hagia Shopia dari museum jadi masjid. Al-Fahmu Institute dan Dewan Pakar Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) mengapresiasi keputusan tersebut.

“Alhamdulillah, tidak ada kata yang pantas terucap kecuali segala puji bagi Allah dan rasa syukur mendengar berita gembira, Hagia Sophia kembali berfungsi menjadi masjid agung terhitung sejak 11 Juli 2020,” kata Founder Al-Fahmu Institute dan Dewan Pakar JATTI, Fahmi Salim, Selasa (14/7/2020).

“Selamat bagi masyarakat Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan, setelah menanti sekian lama untuk mewujudkan wasiat dari Sultan Muhammad Al Fatih,” ujarnya dalam siaran pers diterima Okezone.

Hagia Sophia yang dibangun pada abad ke 6 Masehi merupakan Gereja Katedral terbesar di dunia. Kemudian pada 1453, Sultan Muhammad Al Fatih mengubah status Hagia Sophia menjadi masjid setelah berhasil menaklukkan Konstantinopel dan mengganti nama kota itu menjadi Istanbul.

Baca juga: Status Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid Segera Dilaporkan ke UNESCO

Pada 1934, Hagia Sophia kemudian diubah fungsinya dari masjid menjadi museum oleh Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki. Sekarang museum ikonik ini diubah lagi statusnya jadi masjid oleh Erdogan.

Menurut Fahmi, Masjid Hagia Shopia merupakan wakaf dari sang penakluk Konstantinopel, Sultan Muhammad Al Fatih.

“Kebahagian bukan hanya untuk rakyat Turki, juga kaum muslimin di seluruh dunia,” terangnya.

Hagia Sophia menjadi saksi sejarah tentang kejayaan Islam, jejak puncak mercusuar Islam di Eropa Timur, bahkan cahayanya menembus ke seluruh penjuru dunia kala itu, sebagaimana Masjid Cordova yang berada di Andalusia, atau Spanyol yang juga puncak mercusuar Islam di barat.

Sejak 1934, Hagia Sophia tidak lagi berfungsi sebagai masjid setelah Presiden Kemal Attaturk kala itu mengeluarkan dekrit mengubah bangunan ini dari masjid menjadi museum. Sebagai bukti keberhasilan proyek sekularisasi di Turki.

Rakyat Turki tetap merindukan kejayaan Islam kembali tegak. Setelah 86 tahun berlalu, cita-cita itu terwujud dengan mengembalikan ikon kejayaan masa lalu itu.

“Insya Allah kejayaan Islam itu akan kita raih bersama. Kami dukung pernyataan Presiden Erdogan bahwa Hagia Sophia adalah kedaulatan Turki. Tidak boleh negara lain ikut campur sebagaimana keinginan UNESCO untuk mempertahankan Hagia Sophia sebagai museum, hanya alasan sebagai salah satu situs warisan dunia,” tuturnya.

Fahmi menuturkan, mengembalikan fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid adalah keputusan pengadilan bukan keputusan otoriter penguasa. Apalagi umat Islam sudah menanti lama.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya