Kisah Nabi Sulaiman dan doa yang dipanjatkannya agar diberikan oleh Allah kerajaan yang tak tertandingi di dunia, tertulis dalam Alquran,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Sulaiman berdoa: “Ya Rabku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang-pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Shad : 35)
Ustadz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasisyariah.com mengatakan, “Doa ini bagian dari mukjizat beliau (Nabi Sulaiman), maka tidak berlaku untuk yang lain. Sehingga orang lain tidak boleh menjadikannya sebagai doa, baik tujuannya untuk mendapatkan kekuasaan atau memperlancar rizki atau tujuan lainnya. Allahu a’lam.”
Akan tetapi, semua doa tersebut harus diiringi dengan ikhtiar, usaha, dan juga kerja keras. Karena tidak mungkin kekayaan jatuh dari langit tanpa adanya usaha dari diri sendiri. Doa adalah munajat yang dapat melancarkan datangnya rejeki.