AGAMA Islam disebut sebagai agama tauhid disebabkan agama ini dibangun di atas fondasi pengakuan bahwa Allah adalah esa dan tiada sekutu bagiNya.
Pimpinan Pondok Pesantren, Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar mengatakan, jika seseorang belajar agama tanpa ketauhidan yang bagus, maka ilmu tersebut bisa salah niat. Sehingga ia mengimbau umat muslim untuk terus membangun fondasi tauhid agar lebih kokoh.
Sholat kata dia, sangatlah penting, tapi yang lebih penting dari sholat, yaitu mengenal siapa yang memerintahkan sholat dan mengenal kepada siapa kita mendirikan sholat.
"Salah satu yang menyebabkan sholat kita kurang khusyuk adalah karena memang pondasi tauhidnya kurang dan salah satu yang menyebabkan sholat kita kurang berdampak dalam perilaku kita yaitu ketauhidan kita, keyakinan kepada Allah yang sangat kurang," ujar Aa Gym, dikutip dari channel YouTube, Aagym Official, Selasa (11/8/2020).
Baca juga: Itang Yunasz: Cadar Bisa Jadi Pelindung dari Covid-19
Menurutnya, belajar agama hanya untuk mendapat gelar atau panggilan, biasanya tidak akan berkah ilmunya. Tujuan belajar agama yaitu untuk benar-benar mendekatkan diri, mengabdi dengan beribadah kepada Allah dengan benar serta mematuhi segala perintah dan menjauhi laranganNya.
Oleh karenanya, wajib bagi kita untuk membangun fondasi tauhid pada diri sendiri, keluarga, serta anak-anak dengan mengenalkannya kepada Allah sebelum diberi ilmu-ilmu lainnya. Tanpa fondasi tauhid yang kokoh maka akan menghasilkan akhlak kurang baik.
“Lemah fondasi, rapuh fondasi, ambruk kehidupan kita,” kata Aa Gym.
Alquran mengingatkan setiap muslim, bahwa dosa terbesar yang tidak akan terampunkan oleh Allah adalah orang yang menyekutukan Allah. Sebagaimana firmanNya dalam Alquran:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا