Karena selain ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah, hal ini juga akan membuat orang yang memberikan makanan kepada kita merasa senang.
Bahkan tidak mengapa jika kita memuji makanan yang kita sukai tersebut. Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhuma berkata,
"Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menanyakan lauk kepada keluarganya, dan mereka menjawab, 'Kami tidak punya apa-apa selain cuka'. Lalu beliau meminta cuka dan makan dengan cuka. Kemudian beliau berkata, 'Lauk yang paling enak adalah cuka!'" (HR. Muslim).
Baca Juga: 10 Hak Persaudaraan Umat Muslim, Nomor 3 Jangan Disepelekan
Yang dimaksud "keluarga" dan "mereka" dalam hadis di atas, adalah istri-istri beliau. Artinya, beliau sering tidak mendapatkan lauk ketika makan dan hanya mempunyai cuka. Siapa pun tahu, bahwa makan dengan lauk cuka tidak lebih enak dibanding dengan lauk yang lain. Bahkan mungkin tidak sedikit orang yang suka cuka, apalagi sampai menjadikannya sebagai lauk ketika makan.
Namun subhanallah, inilah Nabi kita yang agung, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dengan sangat tawadhu beliau makan berlauk cuka. Lebih dari itu, beliau sama sekali tidak mencela, bahkan memuji lauk (baca: makanan) yang mungkin banyak tidak disukai orang, bahwa cuka adalah lauk yang paling enak!
(Rani Hardjanti)