"Akhirnya takmir pertama, yakni H Fathoni yang juga orang tua saya mengusulkan agar diberi nama Langgar Agung, karena sudah ada masjid. Tapi sebetulnya ini adalah masjid," ujarnya.
Sejak diresmikan tahun 1972, Masjid Langgar Agung belum pernah mengalami pemugaran. Untuk perawatan, pengelola masjid mengandalkan sumbangan dari jamaah.
Masjid dengan lebar 8 meter dan panjang 18 meter itu difungsikan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat sekitar serta santri pondok pesantren (Ponpes) Nurul Falah yang berada satu kompleks dengan masjid.
Sedangkan di depan masjid tersebut terdapat Jam Istiwak sebagai penanda adzan. Setiap 5 hari sekali jam ini dicek. Istiwak dengan waktu Indonesia Barat (WIB). Dan perlu diketahui adalah selisihnya antara 10 hingga 15 menit," tuturnya. (Sunu Hastoro)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
(Vitrianda Hilba Siregar)