Berdiri Tahun 1880, Masjid Raya NurAddin Saksi Bisu Kerajaan Negeri Padang di Tebingtinggi

Zailani Tanjung, Jurnalis
Senin 11 Januari 2021 18:30 WIB
Masjid Raya Nur Addin di Kota Tebingtinggi, Sumut. (Foto:SINDOnews)
Share :

KOTA TEBINGTINGGI- Kota Tebingtinggi terletak di antara dua kota besar di Sumatera Utara yakni Kota Medan dan Kota Pematangsiantar.

Jadi bisa disebut Kota Tebingtinggi adalah kota perlintasan arah Medan ke Pematangsiantar atau pun sebaliknya.

Kota Tebingtinggi berjarak sekitar 80 kilometer (km) dari Kota Medan ini, mempunyai begitu banyak bangunan bersejarah. Mulai dari masjid-masjid tua peninggalan Kerajaan Melayu masa lalu, hingga bangunan lainnya yang kini digunakan untuk kegiatan pemerintahan.

Baca Juga: Kata Anak Yatim Disebutkan Al-Qur'an 23 Kali, Segera Muliakan Mereka

Misalnya saja Masjid Raya Nur Addin di Jalan Suprapto, Kecamatan Tebingtinggi Kota. Hingga kini masjid yang didirikan pada masa Kerajaan Negeri Padang masih megah berdiri.

Bahkan, terbesar seantero Bandar Khalifah, Sipispis, hingga Dolok Merawan. Ketiga kawasan ini adalah teritorial Kerajaan Negeri Padang.

Masjid yang dibangun pada 1880 silam atau kini berusia 141 tahun, merupakan hasil dari dana konsesi pembukaan perkebunan oleh pengusaha Belanda kepada Kerajaan Negeri Padang.

Baca Juga: Rizal Armada Harapkan Anak Keduanya Menjadi Penghafal Alquran

“Masjid Raya ini dibangun semasa Kerajaan Negeri Padang di masa kepemimpinan Tengku Haji Muhammad Nurdin,” ucap Abdul Khalik, pengamat sejarah di Kota Tebingtinggi.

“Kenaziran masjid ini sejak lama diwariskan secara turun-temurun kepada zuriat (keluarga) Tengku Haji Muhammad Nurdin. Masjid Raya Nur Addin menjadi saksi bisu tentang keberadaan dan kejayaan Kerajaan Negeri Padang yang sejak berdiri hingga runtuhnya berpusat di Kota Tebingtinggi,” tuturnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya