Karena bagi mahdzab Hanafi, perempuan lebih diutamakan untuk sholat di rumah. Mereka beralasan, apabila perempuan datang untuk sholat jamaah di masjid akan menimbulkan fitnah. Terlebih waktu sholat maghrib, isya’ dan subuh.
Meski Muhammadiyah tidak bermahdzab dan tidak anti mahdzab, dirinya dan mahasiswa muslim asal Indonesia yang rata-rata menganut mahdzab Syafi’I sontak kaget dengan hal itu. Namun demikian, mereka tetap bisa saling menerima segala perbedaan yang ada.
(Vitrianda Hilba Siregar)