JAKARTA - Soal Zakat Fitrah tidak ada kewajiban memberitahukan kepada fakir/miskin atau mustahiq lainnya bahwa apa yang diberikan kepadanya adalah zakat fitrah. Dan jika itu dilakukan, apa yang dikeluarkan sebagai zakat tetap sah.
An-Nawawiy rahimahullah berkata:
إذا دفع المالك أو غيره الزكاة إلى المستحق ولم يقل هي زكاة، ولا تكلم بشيء أصلا أجزأه، ووقع زكاة، هذا هو المذهب الصحيح المشهور الذي قطع به الجمهور، وقد صرح بالمسألة إمام الحرمين في باب تعجيل الزكاة وآخرون
"Apabila penguasa atau yang lainya memberikan zakat kepada mustahiq tanpa mengatakan itu harta zakat dan tanpa mengucapkan apapun, maka sah dan terhitung (telah menunaikan) zakat. Pendapat ini merupakan madzhab shahih lagi masyhur yang dipegang oleh jumhur. Pendapat tersebut ditegaskan oleh Imam Al-Haramain (Al-Juwainiy) dalam bab menyegerakan zakat dan ulama lainnya" [Al-Majmuu', 6/233].
Ustaz Donny Arief Wibowo Hafizhahullah menjelaskan, bahkan Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy rahimahulllah menegaskan tidak perlunya mengatakan kepada mustahiq bahwa harta yang diberikan statusnya zakat:
وَإِذَا دَفَعَ الزَّكَاةَ إلَى مَنْ يَظُنُّهُ فَقِيرًا ، لَمْ يَحْتَجْ إلَى إعْلَامِهِ أَنَّهَا زَكَاةٌ .