Kendati demikian, Eko membantah bahwa status penangguhan tersebut tidak terkait dengan Ibadah Haji tahun ini. Sebab, kerajaan Saudi belum mengeluarkan panduan terkait Ibadah Haji.
"Memang dengan penagguhan ini karena berdekatan dekat Haji. Kita kemudian was-was jangan-jangan nanti kita enggak boleh Haji, Indonesia juga negara lainnya. Karena sembilan negara yang belum boleh masuk itu kebanyakan negara yang mengirimkan haji besar. Paling besar Indonesia, Pakistan, Mesir, Turki," tuturnya.
Tapi, sekali lagi ia menegaskan kebijakan tentang Ibadah Haji belum ada pengumuman resmi dari Arab Saudi. "Jadi memang masih tahap menunggu," terangnya.
Eko pun menjelaskan bahwa Arab Saudi terus melakukan persiapan. Namun, untuk keputusan resmi belum diumumkan.
Beberapa hal seperti Saudi mewajibkan para petugas yang terlibat dalam penanganan haji itu, kesehatan dan kementerian haji itu sendiri itu divaksin dulu. Kemudian mereka juga mengatur mengenai karantina, ada ketentuan mengenai persiapan haji seperti di karantina tiga hari, di vaksin petugasnya.
"Sampai sekarang memang belum ada jadi kita sedang menunggu. kemudian bagi para pengirim jamaah haji menjadi agak kewalahan juga karena waktunya mepet sekali," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, di tanggal 19 Juli 2021 akan jadi puncak haji, bayangkan sekarang sudah awal Juni tinggal 1,5 bulan lagi. Berarti Kita memang mengharapkan mestinya segera mengumumkan. Kalau tidak berat bagi negara Indonesia maupun negara lainnyan untuk mengirim jamaah haji.
"Singapura sudah bilang tidak mengirim haji karena pertu buhan covid juga. Malaysia walaupun tidak di banned tapi dengan kasus yang melonjak itu mungkin juga enggak, berdasarkan informasi yang kita dengar mereka juga pesimis. Beberapa negara memang sudah memutuskan untuk tidak mengirimkan haji dan beberapa negara pesimis," ungkapnya.
(Vitrianda Hilba Siregar)