Di tengah penentangan ini, kontak eratnya dengan Rabi Marc Schneier membawa keduanya mengorganisir saling kunjung ke masjid dan sinagoga dan berujung pada pembuatan buku berjudul Sons of Ibrahim yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Anak-anak Ibrahim.
Keduanya juga diundang ke sejumlah negara, menjadi model untuk menjalin komunikasi antar agama.
Rabi Burton Visotzky, profesor kajian Yahudi mengatakan, "Orang Barat sering bertanya-tanya apa pesan yang disampaikan di masjid-masjid, dan orang Yahudi sering khawatir."
Bersama Rabi Marc Schneier, dan Chelsea Clinton dalam acara memerangi Islamofobia di Manhattan pada 14 Maret 2012.
"Apa yang saya dengar dari yang disampaikan Shamsi Ali adalah khotbah tentang persaudaraan," kata Visotzky seperti dikutip Reuters.
Sementara publikasi komunitas, The Jewish Week, menggambarkan Shamsi sebagai "peminpin yang karismatik dan penuh perhatian."
Shamsi menyebut apa yang dilakukan komunitas Yahudi dan Muslim ini mengubah banyak hal.
"Gerakan yang dimulai di New York menjadi global movement [gerakan global] antar Muslim-Yahudi. Terakhir di Tunisia tahun 2019. Mereka berabad-abad belum pernah berdialog. Saat kami ke sana, para syekh dan rabi saling berterima kasih," ceritanya.