Dikutip dari laman Konsultasi Syariah, Rabu (6/10/2021), Ustadz Ammi Nur Baits ST BA mengungkapkan ada banyak kejanggalan dalam doa nurbuat, di antaranya:
1. Kesalahan dalam tata bahasa.
Teks bagian awal doa ini tidak sesuai dengan kaidah nahwu (tata bahasa Arab). Teks yang keliru:
[اللَّهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ]
Seharusnya dibaca [ذَا] dengan hurup alif bukan [ذِى], Karena Munada Mudhaf harusnya mansub bukan majrur. Namun anehnya, kesalahan semacam ini terjadi secara berulang-ulang, yaitu di bagian ma’thuf-nya.
Teks
[وَذِى الـمَنِّ القَدِيم]
Seharusnya
[وَذَا الـمَنِّ القَدِيم]
Teks
[وَذِى الوَجْه الكَرِيم]
Seharusnya
[وَذَا الوَجْه الكَرِيم]
Teks
[وَوَلِيِّ الكَلِمَات التآمات]
Seharusnya
[وَوَلِيَّ الكَلِمَاتِ التآمَاتِ]
Dengan harakat fathah.
Baca juga: Doa Sholat Istikharah Jodoh, Lengkap Latin Beserta Artinya
2. Susunan kalimat yang tidak sistematis dan tidak memiliki kaitan.
Di bagian awal doa, isinya memuji Allah Subhanahu wa ta'ala, kemudian tiba-tiba dikutip ayat:
وَإِن يَكَادُ الذِّينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبصَارِهِم…
"Hampir saja orang-orang kafir hendak menjatuhkanmu dengan pandangan mata mereka."
Ayat ini menceritakan tentang sikap orang kafir yang hendak menyerang Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam dengan penyakit ‘ain (penyakit karena pandangan hasad). Sehingga, mereka bisa membunuh Nabi dari jauh.
Jika diperhatikan, ayat ini tidak memiliki keterkaitan langsung dengan pujian untuk Allah dalam bait sebelumnya.
Baca juga: Amalkan 3 Doa Ini Supaya Dikaruniai Anak Salih dan Salihah