3. Isi permintaan yang tidak tepat.
Dalam doa tersebut ada permintaan:
[طَوِّلْ عُمْرِي]
"Panjangkanlah umurku."
Umur panjang secara mutlak bukanlah hal yang terpuji. Karena umur panjang belum tentu berkah. Lebih tepat jika meminta keberkahan umur bukan meminta umur panjang. Sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam ketika mendoakan Anas bin Malik:
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
"Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang Engkau karuniakan padanya." (HR Bukhari Nomor 6334 dan Muslim 2480)
Baca juga: Doa ketika Ada Angin Kencang, Lengkap Terjemahan dan Artinya
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tidak mendoakan secara mutlak, tapi beliau iringi dengan doa keberkahan.
Syekh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin pernah ditanya tentang hukum memberikan ucapan "semoga panjang umur" Syekh menjawab, "Tidak selayaknya mengucapkan 'semoga panjang umur' secara mutlak, tanpa diikuti dengan kriteria yang lain. Karena panjang umur terkadang baik dan terkadang buruk. Padahal, manusia terjelek adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalnya. Oleh karena itu, andaikan ucapan yang disampaikan 'Semoga Allah memanjangkan usiamu di atas ketaatan' atau yang semacamnya maka ini tidak mengapa." (Fatawa as-Syimaliyah, Halaman 24)
Baca juga: Wajib Hafal, Ini Doa Buka Puasa Senin Kamis Sesuai Sunah Rasulullah