Lantas, benarkah dosa ghibah atau menggunjing lebih besar dari zina?
Dikutip dari laman nu.or.id, dijelaskan bahwa dosa ghibah berat dari dosa zina:
الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
Artinya: "Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya'." (HR At-Thabrani)
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Istri Belum Mandi Besar Usai Haid, Bolehkah Jimak? Ini Kata Buya Yahya
(Hantoro)