USTADZ Dr Khalid Basalamah Lc MA menjelaskan dalam tausiyahnya bahwa saat berhubungan suami istri dilarang menutup mata. Alasannya, hal tersebut menjadi kesempatan setan untuk menggoda saat besenggama.
Tujuan setan itu, pertama, membuat pasangan suami istri tersebut lupa membaca doa sebelum berhubungan. Lalu yang kedua, setan membuat sesering mungkin suami atau istri mengkhayal orang yang bukan pasangannya.
Baca juga: Raja Diskakmat, Duluan Telur atau Ayam? Ini Jawaban Cerdas Abu Nawas dan Bukti Ilmiahnya
"Jadi kata ulama salah satu permainan setan saat berhubungan biologis, selain melupakan membaca doa yang Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam ajarkan. Kemudian yang kedua, setan membuat seseorang mengkhayal yang bukan pasangannya," kata Ustadz Khalid Basalamah, seperti dikutip dari kanal YouTube Brebes Mengaji, Jumat (28/1/2022).
Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa menutup mata saat berhubungan intim suami istri juga tidak bagus dalam dunia medis. Oleh karena itu, dalam ajaran Islam dianjurkan menatap pasangan membuka mata.
Baca juga: Cerita Sukses Guru Ngaji Kampung: Dulu Susah Cari Makan, Kini Bisa Bangun Tower 7 Lantai
"Ini juga secara medis tidak sehat, makannya berbicara hubungan biologis dalam ajaran Islam dianjurkan untuk selalu menatap pasangan, membuka mata," ungkapnya.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa selain dilarang saat berhubungan suami istri, menutup mata juga tidak boleh dilakukan ketika sholat. Dia menerangkan, menutup mata merupakan permainan setan.
Baca juga: Viral Rohana Abdullah Anak TKI di Malaysia yang Dibesarkan Wanita Tionghoa Beda Agama
Baca juga: Selalu Bikin Tertawa, Abu Nawas Diprotes Santrinya: Guru Apa Badut Sih?
"Sama halnya dengan sholat, kita tidak pernah kenal tutup mata, kecuali lagi tidur. Sholat tidak ada tutup mata, tutup mata adalah permainan setan," jelasnya.
"Kata Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Allah Subhanahu wa ta'ala akan terus memandang wajah seorang hamba-Nya selama matanya terbuka melihat tempat sujudnya, itu menutup pintu setan membuka mata," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)